Intensitas hujan deras yang melanda Sukabumi membuat warga di Kecamatan Cibadak dan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, ketakutan. Pasalnya, dua lokasi itu baru saja tertimpa tanah longsor, kemarin.
Kejadian pertama terjadi di Kampung Sukamaju, RT 04/01, Desa Warnajati, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, sekitar pukul 02:30 WIB. Dampaknya, empat rumah warga terancam tertimpa dan tergerus tanah longsor. Kemudian tanah longsor menimpa sebuah rumah di Kampung Cibeureum, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, sekitar pukul 06:00 WIB.
Kepala Desa (Kades) Warnajati Hilmi Nurhikmat mengatakan, tidak ada kerugian materiil dalam bencana tersebut karena material longsor tidak merusak rumah warga. “Tidak ada kerugian materiil. Namun saat ini empat rumah, termasuk kontrakan, terancam apabila terjadi longsor susulan,” katanya.
Hilmi mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan telah melakukan assessment di lokasi bencana, yang selanjutnya melakukan koordinasi dengan Muspika Cibadak terkait bencana tersebut. “Langsung kita antisipasi, termasuk membersihkan material tanah yang menutup jalan warga. Dan saat ini dibutuhkan kawat beronjong untuk mengantisipasi longsor susulan,” jelasnya.
Menanggapi hal itu, Koordinator Pusat Pengendalian dan Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, mengaku pihaknya sudah mendatangi lokasi untuk melakukan assessment. Dari hasil penelusuran, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Meski begitu, BPBD mengimbau masyarakat tetap waspada, terutama saat terjadi hujan. “Untuk menahan longsor dibutuhkan kawat beronjong. Dan kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar waspada dan senantiasa melaporkan jika terjadi sekecil apa pun bencana,” pinta Daeng.
Di tempat lain, anggota Satpol PP dan Tagana Kecamatan Kabandungan Nurdin Shopian menjelaskan dalam kejadian bencana alam tanah longsor di Kampung Cibeureum, Kecamatan Kabandungan, tidak menimblukan korban jiwa. Namun mengakibatkan kerusakan yang cukup parah pada rumah semipermanen milik Ana Supriatna (44). “Diperkirakan kerugian mencapai Rp25 juta,” tutur Nurdin.
Nurdin menyebutkan, penghuni rumah tersebut terdiri dari dua orang tua, dua dewasa dan satu balita. Para korban dalam keadaan selamat walaupun masih dalam keadaan syok. “Sekarang sedang mengungsi di rumah Pak Pardi, orang tua korban,” ucapnya.
Nurdin menambahkan, sejumlah pihak berwajib seperti kepolisian, Tagana, relawan BPBD, Satpol PP, tim damkar dan tim kesehatan dari Puskesmas Kabandungan langsung melakukan peninjauan di lokasi bencana tanah longsor. “Untuk saat ini, bantuan yang diperlukan berupa sandang, pangan, papan dan stimulan,” tandasnya. (ade/rez/run)