Berlogat gaya bahasa Jawa medok, itulah ciri khas Kepala Seksi Multi Moda (Kasi MM) Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor Joko Handrianto saat berbicara dengan rekan-rekannya. Sederhana dan mudah bergaul. Itu juga yang menjadikan pria yang akrab disapa Joko itu dikenal di kalangan pemangku kepentingan publik di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
AYAH dua putri itu juga tak segan saling bertukar pikiran dengan para pemuda dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti. Pria kelahiran Jawa Tengah 1967 itu pun bercerita mengenai kisahnya saat pertama kali masuk ke Bumi Tegar Beriman.
“Yang membuat saya menggelitik pertama kali yakni saat itu (1999) sedang ada demo angkutan kota 08 (Citeureup), saya plenga–plengo aja, karena hampir para pendemo berbahasa Sunda. Sedangkan saya tidak mengerti artinya,” kenangnya.
Namun seiring berjalannya waktu, dia saat ini mulai banyak belajar bahasa Sunda. “Alhamdulillah juga saya banyak kawan asal Sunda. Saya senang bisa ikut berbaur dan jadi mengerti apa yang dibicarakan,” ujar mantan kasi angkutan pada Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) itu.
Memasuki 2017 ini, dia menjabat sebagai kasi MM pada dishub yang bertugas membina ribuan angkot di 40 kecamatan tersebut. “Saat ini semua angkot di Kabupaten Bogor untuk izin yang dikeluarkan secara murni terdapat 7.001 trayek. Tapi dengan banyaknya jumlah itu, terkadang ketika sosialisasi ada saja yang tidak paham,” keluhnya.
(yos/b/sal/py)