METROPOLITAN – Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Katulampa yang sudah melewati batas adendum pada Sabtu (18/2) lalu, hingga saat ini masih terus dilakukan. Bahkan pembangunan SPAM yang menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat tersebut sepertinya akan dilanjutkan kembali dengan adanya adendum dua.
Walikota Bogor Bima Arya mengatakan bahwa dirinya sudah mendapatkan kabar dari kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Bogor terkait habisnya adendum pembangunan SPAM Katulampa tersebut. Untuk menindaklanjuti pengerjaan tersebut Bima mengaku akan memanggil Kadis Perumkim untuk langkah selanjutnya. “Memang kemarin ada kendala terkait pembanguan SPAM ini, cuma kan ada adendum sehingga SPAM ini kembali dikerjakan,” ujarnya kepada Metropolitan di Gedung DPRD Kota Bogor.
Suami Yanne Ardian ini meminta pembangunan SPAM cepat selesai agar manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat. Adapun terkait lambatnya pembangunan SPAM tersebut Bima meminta disperumkim mengawasinya dengan ketat. “Seharusnya diawasi dengan ketat, agar pembangunannya cepat selesai,” terangnya.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Jajat Sudrajat menjelaskan, pembangunan SPAM yang merupakan bantuan pemerintah dengan anggaran sekitar Rp37 miliar tersebut idealnya selesai pada tahun anggaran tersebut dikeluarkan. Namun jika ada kendala teknis ketika pembangunan SPAM tersebut maka Kua sa Pengguna Anggaran (KPA) atau disperumkim bisa melakukan adendum kepada pusat.
“Kalau dalam APBD seharusya dianggarkan lagi, tetapi tidak setiap daerah mendapatkan DAK mungkin bisa saja asalkan ada alasan yang jelas terkait kendala pembangunan tersebut,” paparnya.
Terkait adanya adendum dua, kata Jajat, hal tersebut dimungkinkan selama alasannya masuk akal. Karena adendum sendiri akan menjadi dasar hukum dalam pembanguan SPAM tersebut. “Yah dimungkinkan saja, cuma sepertinya tidak untuk ketiga kali. Karena lambatnya pembanguan SPAM ini lantaran perizinannya yang cukup rumit,” katanya. (mam/b/els/dit)