RUMPIN – Pembangunan di daerah ujung Kabupaten Bogor, terutama kecamatan yang berbatasan dengan kota, kabupaten maupun provinsi lain, sudah saatnya lebih diperhatikan dan diprioritaskan. Sebab, hingga saat ini pembangunan di beberapa wilayah perbatasan masih relatif tertinggal. Salah satunya di wilayah utara dan barat daya Kabupaten Bogor yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Tangerang atau Provinsi Banten. Demikian diungkapkan anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Yuyud Wahyudin saat ditemui dalam reses masa sidang kesatu 2017 di Desa Tamansari, Kecamatan Rumpin.
”Saya memilih Desa Tamansari sebagai tempat reses, pertama memenuhi janji kepada masyarakat di sini. Kedua, mengurangi jarak ketertinggalan pembangunan di wilayah perbatasan. Nyata sekali perbedaannya dibanding Tangerang. Malu kita,” ujarnya.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bogor ini menambahkan, dari desain tata ruang wilayah, Kecamatan Rumpin diperuntukkan daerah peternakan dan pertambangan. Hal itu lantaran banyaknya potensi pakan ternak serta luasnya area tambang. Sayangnya, hasil pendapatan pajak pertambangan dari Rumpin justru lebih kecil dari biaya perawatan dampak eksploitasi tambang. Terutama soal perbaikan kerusakan jalan atau infrastruktur.
”Makanya harus ada evaluasi. Termasuk pembangunan di wilayah perbatasan atau di utara juga harus lebih diperhatikan. Jangan di kota, di selatan juga terus-menerus. Makin ketinggalan dong,” ujar wakil rakyat dari dapil lima itu.
Sementara itu, Ketua LPM Desa Tamansari Tajul Arifin berharap kedatangan anggota parlemen ini mampu membawa aspirasi warga demi membawa arus perubahan dan pemerataan pembangunan di seluruh Kecamatan Rumpin. ”Saat ini kami berharap infrastruktur jalan terus ditingkatkan. Salah satunya melanjutkan peningkatan jalan Cicangkal Maloko,” ucapnya.
(sir/b/sal/py)