CISARUA – Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Bogor menggelar workshop peningkatan kapasitas Badan Pengelola Sarana Air Bersih (BPSAB).
Acara tersebut berlangsung di Hotel Taman Teratai, Jalan Raya Puncak, Desa Leuwimalang,Kecamatan Cisarua, kemarin.
Workshop yang diikuti 60 peserta perwakilan dari 17 kecamatan ini dihadiri pula sejumlah kepala desa serta pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Dimana BPSAB selama ini menjadi bagian dari salah satu bentuk usaha BUMDes di setiap desa.Selain itu, DPMD selaku fasilitator dalam acara ini juga menggandeng pihak PDAM
Tirta Kahuripan dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) beserta sejumlah tim ahli selaku narasumber pada
acara workshop ini.
Ketua Pelaksana Workshop Nasir mengatakan, workshop ini untuk meningkatkan pemahaman keterampilan pengelola
sarana air bersih di Kabupaten Bogor.
“Dengan pelatihan BPSAB ini, besar kemungkinan terwujudnya peningkatan kualitas BPSAB dalam pelaksanaan pembangunan
dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam mengelola sarana yang sudah dibangun,” ujarnya.
Dalam workshop tersebut, para peserta juga diberikan materi tentang pengelolaan BUMDes dan teknik pengelolaannya. Sehingga, ada sinergitas antara kepala desa, pengelola air bersih dan pengelola BUMDes di desanya masing-masing.
“Misalnya di wilayah Kecamatan Megamendung, seperti Desa Sukamahi dan Sukamanah itu, pengelolaan BUMDes-nya sudah lumayan berjalan baik dan sesuai yang diinginkan. Sebab, arahan dari Kementerian Desa bahwa mendirikan BUMDes itu wajib.
Tetapi jangan hanya menggugurkan kewajiban saja,” ungkapnya.
Nasir yang juga Kepala Seksi Keswadayaan pada DPMD Kabupaten Bogor itu, berharap, masyarakat desa bisa mengelola
sarana air bersih dengan baik dan benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat, terutama daerah-daerah yang memangkondisi air minumnya belum memenuhi
Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk dijadikan air minum. “Makanya diharapkan sarana air bersih ini menjadi layak minum,
bukan hanya sebagai MCK aja,” ujarnya.
Sementara Kepala Desa Banjarsari, Kecamatan Ciawi, Sarwono, yang ikut dalam workshop ini berharap, dengan adanya workshop ini pengurus, fasilitator dan Kepala
Desa bisa lebih aktif dan intensif mengeloa sarana air bersih. “Ada dua titik sarana air bersih yang dikelola di desa kami.
Salah satunya sudah berjalan yaitu Tirta Haur di Kampung Gugunung dan yang satu lagi sedang pengajuan yaitu
Tirta Kambangan yang ada di Kampung Kambangan Desa Banjarsari,” pungkas Sarwono.
(ash/b/suf/run)