METROPOLITAN – Permasalahan transportasi di Kota Bogor jadi prioritas utama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor di bawah kepemimpinan Bima Arya. Namun hingga kini, Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) yang membawahi operasional transportasi kota belum juga memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
Usai ditetapkan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT), Kepala Bagian (Kabag) Humas Setda Kota Bogor, Endang Suherman, mengakui banyak permasalahan dalam perusahaan pelat merah tersebut. Mulai dari pencarian investor, masalah karyawan hingga bus yang belum beroperasi karena belum melengkapi kelaikan jalan.
“Sekarang saya belum terima SK. Bagaimanapun kondisinya, ya harus tetap beroperasi. Intensifkan pertemuan internal dulu. Kondisi PDJT memang kritis, tapi harus maju karena ikon kota dalam memberikan pelayanan angkutan umum massal,” terangnya.
Endang juga mengaku belum punya solusi terhadap berbagai permasalahan yang mendera Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Hujan tersebut. Sebab, ia belum membaca aturan di PDJT. “Dari obrolan dengan plt dirut lama, ternyata kita masih bisa mencari investor lama. Jika kita bisa menyajikan statistik perusahaan yang jelas, ke depan bisa jelas. Kalau dikelola dengan baik, banyak peminatnya,” paparnya.
Termasuk soal dorongan wacana mengubah status PDJT dari BUMD menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), Endang menjelaskan bahwa itu di luar kewenangannya. Apalagi, ia belum secara resmi duduk di jabatan tersebut. “Transportasi bukan bisnis rugi, tapi kewajiban pemerintah menurut UU harus ada pelayanan publik. Sifatnya tetap pelayanan, tapi harus ada demand-nya juga. Nantinya ada subsidi silang lah,” bebernya.
Ia juga akan melihat perda dalam PDJT terkait potensi lain perusahaan dalam menekan biaya operasional. “Ada potensi lain, seperti potensi divisi bengkel, perparkiran dan bus pariwisata. Ini diangkat untuk Public Service Obligation (PSO) lah. Kita angkat kalau memungkinkan,” ujarnya.
Menyikapi belum adanya surat kelaikan jalan bus bantuan dari pemerintah pusat, Endang akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk DPRD Kota Bogor soal subsidi. “Minimal untuk balik nama. Yang delapan itu. Makanya anggarannya akan kami bicarakan ke dewan. Yang jelas nggak bisa berdiri sendiri,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya, mengatakan, penunjukan plt dirut PDJT dilakukan setelah plt sebelumnya, Bambang Budianto, mengundurkan diri karena akan mengikuti kompetisi calon legislatif (caleg) tahun depan. Bambang sendiri diketahui sudah menandatangani surat pengunduran diri pada Jumat (14/9).
Bima menerangkan, pengalaman Endang yang pernah menjabat kepala bidang dan sekretaris pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor menjadi penilaian tersendiri, selain pengalaman dan pengabdiannya di Pemkot Bogor yang sudah terbilang senior. “Sudah ada nama. Plt-nya Pak Endang Suherman. Staf senior di pemkot yang juga pernah di dishub, untuk sementara menjabat Plt PDJT,” ucap Bima.(ryn/b/yok/py)