METROPOLITAN – Memberikan pemahaman kepada peserta didik akan langkah yang mesti diambil kala terjadi bencana adalah satu dari sekian banyak alasan kuat digelarnya simulasi penanganan bencana di sekolah Kesatuan, Jalan Raya Padjajaran, Komplek Pulo Armen, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, kemarin pagi.
Ribuan pelajar dari TK, SD, SMP, SMA, SMK hingga seluruh elemen sekolah ikut ambil bagian dalam kegiatan yang bekerja sama dengan Unit Pemadam Kebakaran pada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Hujan tersebut. Beragam simulasi dan metode evakuasi turut diberikan pemateri kepada civitas akademika Kesatuan.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran pada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor Marse Hendra Saputra mengatakan, kegiatan tersebut dinilai untuk melihat sejauhmana kesiap siagaan sekolah itu sendiri, saat menghadapi bencana gempa bumi dan kebakaran yang kerap kali mengancam tanpa kenal waktu. Selain itu, pihaknya juga sempat memberikan pengarahan berupa materi, serta tata cara dalam mengahadapi kedua bencana tersebut.
”Kegiatan ini untuk melihat kesiapsiagaan sekolah itu sendiri, pelajar, pengajar dan seluruh elemen yang ada saat dihadapkan dengan dua situasi itu,” katanya kepada Metropolitan, disela kegiatan kemarin pagi.
Ia menambahkan, selain simulasi pihaknya juga memberikan pemahaman kepada semuanya, terkait langkah yang mesti di ambil, baik saat melakukan evakuasi maupun menyelamatkan diri. Ia juga sempat menjelaskan, metode penanggulangan dan pencegahan kebakaran serta bencana gempa buni utuk bekal pelajar di kemudian hari.
”Kegiatan diawali dengan simulasi gempa, kebakaran hingga sejumlah langkah evakuasi dan cara menyelamatkan diri. Mulai dari dalam gedung gedung, laintai atas, lantai dasar hingga proses evakuasi ke tanah lapang. Kami senang semuanya sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Sekolah Kesatuan Bogor Handy Handy Nagaria menjelaskan, kegiatan ini merupakan agenda rutin yang digalang pihaknya sejak 2010 silam. Pihaknya ingin Kesatuan menjadi salah satu sekolah di Kota Hujan, yang masuk dalam kategori sekolah siaga bencana. ”Ini juga ajang bagi kamu untuk melakukan, perbaikan sarana pengamanan demi mewujudkan sekolah tanggap bencana,” jelasnya.
Selain menjadikan sekolah siaga bencana, sambungnya, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi seluruh civitas Kesatuan. ”Karena ini bersifat wajib dan rutin setiap tahun, diharapkan baik guru, siswa, dan seluruh elemen yang ada, agar dapat mensiasati ketika terjadi bencana ditempat mereka berada, demi keselamatan semuanya,” tutupnya. (ogi/c/yok)