METROPOLITAN – Mengawali rangkaian Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor 2019, Wali Kota Bogor Bima Arya didampingi Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengajak para Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Bogor jalan sehat menyusuri kawasan sekitar Jeep Station Indonesia (JSI) Resort, Jalan Cikopo Selatan, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Senin (29/7). Dalam dua hari ini, 29-30 Juli, sejumlah agenda dipersiapkan bagi 220 peserta Rakerda Pemkot Bogor 2019.
Menurut Wali Kota Bogor, Bima Arya, pelaksanaan rakerda kali ini berbeda dari tahun sebelumnya yang terkesan formal dan seremonial. ”Tahun ini kami ingin rakerda yang dilaksanakan memiliki arti dan makna yang lebih dari sebelumnya,” kata Bima saat memberikan pengarahan.
Pelaksanaan jalan sehat yang dilanjut kegiatan outbond, lanjut Bima, pada esensinya untuk memupuk kebersamaan dan team work jajaran Pemkot Bogor dalam mendukung program Bogor Berlari.
”Kata kunci untuk menghadapi tantangan yang ada, baik internal maupun eksternal adalah mindset. Kita harus mengubah mindset (pola pikir) untuk mendukung program Bogor Berlari. Topik utama yang coba kita tanamkan adalah mengubah mindset,” tegasnya.
Ke depan, Bima mengajak dan mengharapkan seluruh jajaran Pemkot Bogor bekerja secara maksimal untuk warga Kota Bogor bukan bekerja untuk wali kota atau pimpinan.
Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan (Adpem) Setda Kota Bogor, Adi Novan, menerangkan, Rakerda Pemkot Bogor 2019 dikemas berbeda dan terlihat santai dibanding rakerda sebelumnya.
Beberapa materi yang bakal dibahas, di antaranya RPJMD 2019-2024, Dana Alokasi Khusus (DAK) dan kepegawaian khususnya Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan penguatan peran kelurahan yang akan disampaikan narasumber internal dari Pemkot Bogor, yakni asisten Pemerintahan Setda Kota Bogor Hanafi, Kepala Bappeda Kota Bogor Erna Hernawati dan Kepala BKPSDA Kota Bogor Taufik.
”Melalui Rakerda, Pemkot Bogor ingin menyamakan persepsi dan arah kebijakan. Selain itu, sebagai evaluasi, perumusan langkah pelaksanaan kebijakan dan untuk memperkuat motivasi serta kolaborasi,” kata Adi.(*/yok/py)