Fakultas Peternakan IPB University dengan Konsorsium Belanda yaitu Nuffic, Maastricht School of Management, Wageningen dan Aeres groep membentuk proyek yang diberi nama Animal Logistics Indonesia Netherlands (ALIN).
DIREKTUR Proyek ALIN yang merupakan Guru Besar Fakultas Peternakan IPB University, Profesor Luki Abdullah, menyampaikan bahwa saat ALIN digagas, waktu itu Indonesia dianggap mempunyai masalah mengenai logistik.
Masalah tersebut antara lain masih kurangnya fasilitas dan prasarana serta penanganan hewan ternak yang buruk. Ini berdampak pada biaya logistik dan transportasi yang tinggi, penurunan berat badan yang lebih tinggi, kinerja ternak dan kesejahteraan hewan.
“Faktor ini menyebabkan harga produk yang lebih tinggi bagi konsumen, tetapi juga harga yang lebih rendah untuk produsen, sehingga mengurangi margin mereka,” tutur Luki.
Dia mengatakan, upaya telah dilakukan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan rantai pasokan ternak sapi domestik, terutama dari wilayah timur Indonesia kepada konsumen. Kapal ternak yang dibangun pertama kali diluncurkan pada Desember 2015 bernama Camara Nusantara 1 dan kedua, Camara Nusantara 3, diluncurkan pada 2018. Jumlah total akan ditingkatkan menjadi enam unit. Kapal dibangun pemerintah Indonesia dan dioperasikan PT Pelni, perusahaan pelayaran besar domestik.
Kapal ini dirancang untuk memenuhi prinsip kesejahteraan hewan, sehingga penurunan berat badan selama pengangkutan akan diminimalkan dan kinerja meningkat. (ay/feb/py)