TENJO – Masyarakat Kecamatan Tenjo dari anak-anak hingga orang dewasa terus berdatangan ke Puskesmas Tenjo. Mereka mengeluhkan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan (ISPA). Kepala Puskesmas Tenjo dr Yanti mengatakan, pasien yang mengeluhkan ISPA datang ke Puskesmas Tenjo sudah banyak dan hampir setiap hari berobat. ”Karena faktor debu. Warga yang terkena pun dari anak-anak hingga orang dewasa. Tapi lebih banyak anak-anak yang berusia 6 sampai 7 tahun yang sudah masuk sekolah,” katanya kepada Metropolitan, kemarin. Yanti menambahkan meski ada setiap harinya tapi tidak ada peningkatan. Ia khawatirkan penyakit ISPA berubah jadi pnemonia atau infeksi paru-paru.
Namun hingga saat ini tidak ada. ”Penyakit ISPA yang sudah akut, tidak tertangani itulah pnemonia. Rata-rata pasien yang berobat itu wargta Desa Tenjo, Desa Babakan, Desa Singabraja dan Desa Cilaku. Ada juga dari wilayah Tangerang yang memang dekat ke sini,” paparnya.
Terpisah, Kepala Desa Babakan Suwardi Wadin mengatakan, penyebab ISPA juga bisa disebabkan dari polusi yang berasal dari pengecoran Jalan Raya Manunggal XIX. Sebab setiap harinya warga selalu menghirup debu dari bahan coran. Dampak polusi debu juga mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah. ”Ada SD, PAUD, dan SMP di sekitar sana. Mereka tidak fokus belajarnya,” ujarnya.
Menurut Wadin, debu dari bahan dasar coran bisa membahayakaa. Ia berharap segera ada penanganan dari pihak penyedia jasa kontruksi jalan. Sementara Plt Kabag UPT PU Unit Jasinga Muhamad Rohmat mengatakan debu itu berasal dari bahan dasar pengerjaan coran, bukan dari coran jalan. Saya sudah membuat laporan ke pimpinan hingga Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bogor. ”Kita sudah melakukan cek melalui pengamat lapangan dari UPT Jasinga, dan sudah meminta kepada penyedia jasa kontruksi proyek jalan, nanti dari mereka akan melakukan penyiraman jalan, ”pungkasnya. (sir/b/els)