METROPOLITAN – Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) berencana meluncurkan layanan bus reguler trayek Bogor- Jakarta. Ini dilakukan dengan dalih membantu pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) yang tak tertampung saat jam sibuk.
Kepala BPTJ Polana B Pramesti mengatakan, sejauh ini pemerintah mengerahkan bus-bus gratis untuk mengangkut para pelaju yang tak tertampung KRL tersebut. Walaupun cukup mampu mengatasi penumpukan penumpang, penyediaan bus gratis tersebut tidak mungkin menjadi solusi tetap.
“Sejak awal kami meluncurkan bus gratis tersebut pada 15 Mei 2020, sudah kami informasikan bahwa jika kebutuhan terus meningkat dan muncul demand yang konsisten, tidak menutup kemungkinan akan kami luncurkan layanan bus reguler,“ kata Polana, kemairn..
Ia berharap masyarakat pelaju Bogor-Jakarta pada Agustus 2020 sudah dapat memanfaatkan angkutan alternatif reguler agar tidak hanya tergantung pada KRL. Menyusul pelaksanaan adaptasi kebiasaan baru sering terjadi lonjakan penumpang KRL pada waktu-waktu tertentu.
Sementara kapasitas penumpang KRL sendiri selama masa pandemi dibatasi maksimal 35 45 persen untuk memenuhi ketentuan physical distancing, yang mengakibatkan seringnya terjadi penumpukan penumpang.
Dari evaluasi yang dilakukan, Polana menyebut potensi demand ada dan saat ini sedang dilakukan kajian untuk memperkuat rencana peluncuran layanan tersebut. “Bentuk layanan nantinya adalah bus Jabodetabek Residential Connexion (JR Conn) dengan rute point to point,” ucapnya.
Ia menjelaskan sifat layanan bus JR Conn ini titik pemberangkatan bukan dari terminal bus, tetapi diupayakan dari titik yang lebih terjangkau dari pemukiman calon penumpang (asal, red) menuju titik tertentu (tujuan, red) di Jakarta. Dengan demikian, diharapkan tidak terjadi penumpukan calon penumpang di stasiun ataupun terminal. (bis/rez/run)