METROPOLITAN – Tiga kepala desa (kades), yakni Benteng, Cibanteng dan Cihideungilir, mendesak UPT Pengairan Wilayah IV memperbaiki saluran irigasi Cihideungilir yang terletak di Desa Cihideungilir.
Sebab, saluran irigasi peninggalan Belanda itu tersumbat. Padahal, keberadaannya sangat penting untuk mengairi pesawahan di tiga desa.
Kades Cibanteng, Warso, menjelaskan, saluran irigasi Cihideungilir yang mengairi pesawahan di Desa Cihideungilir, Cibanteng dan Benteng sudah ada sejak zaman Belanda. Saat ini kondisinya banyak yang jebol. Warga terpaksa menyiasatinya dengan menambal menggunakan karung berisi tanah. ”Kita minta UPT Pengairan memperbaiki saluran yang jebol tersebut.
Sebab, saluran itu digunakan untuk mengaliri persawahan di tiga desa,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Ciampea, Caerudin Felani, mengaku sudah memfasilitasi keluhan tiga kepala desa tersebut.
”UPT Pengairan pun akan menindaklanjuti hasil pembahasan itu,” tukasnya. (ads/c/feb/py)