Di tengah pandemi Covid-19, orang tua siswa seolah mendapatkan beban ganda untuk mengajarkan pelajaran sekolah kepada anak-anaknya di rumah. Hal itu dikarenakan adanya kebijakan pemerintah yang mengganti kegiatan belajar mengajar dengan proses daring (online). Salah satunya yang dialami ibu muda bernama Yayu Irayani, warga Kayumanis, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor.
BERBAGAI cara kreatif pun dilakukan orang tua agar anak-anaknya bisa tetap memperoleh ilmu pengetahuan dari sekolah dengan cara menerangkannya kembali kepada sang anak. Semua itu dilakukan sebagai langkah percepatan mengakses pelajaran agar anaknya bisa cepat memahami pelajaran.
”Saya mengikuti arahan pemerintah, yakni dengan melakukan belajar offline mengirim tugas dan online belajar dua arah menggunakan media aplikasi Zoom Meeting,” kata Yayu saat ditemui Metropolitan, kemarin.
Ia menjelaskan semua kegiatan belajar secara online yang dilakukan pihak sekolah biasanya digelar pada pukul 09:00-11:00 WIB.
Namun, ada dua proses belajarnya, yakni umum dan memberikan pelajaran tambahan seperti tugas sekolah.
”Memang semenjak proses belajar dilakukan secara online, pekerjaan saya sebagai ibu rumah tangga menjadi bertambah. Tapi ya mau gimana lagi, kita kerjakan saja,” ungkapnya.
Menurutnya, dalam proses belajar mengajar online disulitkan dengan sinyal internet. Namun, semua itu tidak menyurutkan semangat anaknya untuk tetap belajar.
Sementara itu, Silmy Kanajma Wibawa (5,5) mengaku rindu belajar di sekolah. Terlebih hampir enam bulan dirinya belajar melalui online.
”Ya kangen, pengin belajar sambil bermain bersama teman-teman di sekolah,” singkatnya. (yok/run)