Provinsi Jabar menduduki peringkat kedua pada Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2020 yang digelar secara dalam jaringan (daring). Sedikitnya enam medali emas dan tiga perak berhasil diraih.
SEMENTARA posisi ketiga ditempati Provinsi D.I Jogjakarta dengan raihan enam medali emas, dua perak dan tiga perunggu dari ajang perlombaan di jenjang pendidikan dasar hingga menengah itu. Jawa Tengah keluar sebagai juara umum.
“Kemenangan kalian adalah prestasi kita semua. Menjaga semangat dan optimisme di masa pandemi ini memang tidak mudah. Tapi, para pemenang telah menunjukkan bahwa pandemi tidak menghalangi inovasi. Meski banyak keterbatasan, tetap bisa berkarya dan berekspresi,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, dalam penutupan FLS2N 2020 secara virtual di Bandung.
FLS2N merupakan perhelatan tahunan yang menampilkan kompetensi siswa di bidang seni pertunjukan dan seni penciptaan. Peserta berasal dari jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Pendidikan Khusus serta Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN). Untuk pertama kalinya, FLS2N 2020 diselenggarakan secara virtual, mulai dari seleksi tingkat daerah hingga tingkat nasional.
“Hari ini kita berbangga, adik-adik telah mengambil hikmah dalam proses ini. Pada hari ini juga kita berbangga, generasi di bidang seni telah lahir. Adik-adik belajar bagaimana menampilkan karya seni yang dapat dinikmati secara virtual tentu tidak mudah, karena nalar kritis dan kreativitas adik-adik ditantang agar lebih hebat lagi. Karakter seperti itulah yang akan menjadi modal di masa depan,” bebernya.
Mendikbud meyakini, seni dapat membangun energi positif dan rasa bahagia, sehingga membuat masyarakat lebih optimis melewati rintangan. “Nilai-nilai dari kesenian dapat membentuk karakter positif karena proses berkarya yang mengajari begitu banyak hal. Melalui festival ini adik-adik berkenalan dengan teman-teman dari seluruh Indonesia, berkenalan dengan keberagaman,” tuturnya.
Senada dengan hal tersebut, Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Ainun Na’im, menuturkan, festival ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menggali, menumbuhkan dan mengembangkan talenta-talenta peserta didik untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia.
“Kita tidak berhenti pada upaya menggali. Dengan berbagai cara, termasuk dengan festival ini, mungkin harus mengembangkan lebih lanjut sehingga potensi yang ada bisa diaktualisasikan dalam pembangunan SDM,” ungkapnya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Asep Sukmayadi, menyampaikan, tahun ini sebaran prestasi lebih merata hampir di seluruh provinsi, termasuk dari anak-anak berkebutuhan khusus dan anak-anak di SILN.
“Covid-19 ternyata memberikan pelajaran dan hikmah. FLS2N 2020 mampu melejitkan potensi-potensi, “intan permata” talenta yang lebih berkilau, kaya dan merata,” kata Asep.
Menurutnya, tema FLS2N tahun ini “Melejitkan Talenta dan Prestasi Seni di Masa Pandemi” memberikan semangat menolak menyerah, tetap berprestasi dari rumah karena jujur itu juara.
Selain berlomba secara virtual, FLS2N tahun ini juga diisi webinar, tutorial, workshop, konser dan pameran virtual.
“Alhamdulillah anak-anak Indonesia begitu antusias mengikuti seluruh acara tahun ini. Pengalaman baru, berprestasi dengan cara-cara yang baru, memberikan keasyikan dan keunikan sendiri yang akan menjadi bekal berharga untuk mengembangkan talenta Indonesia lebih hebat lagi di tahun mendatang,” pungkasnya. (*/ feb/py)