METROPOLITAN – Usai melakukan pungutan liar (pungli) kepada sejumlah pedagang, kepolisian akhirnya mengamankan dua orang yang diduga melakukan pungli di kawasan Pasar Bogor.
Kapolsek Bogor Tengah, Kompol Suminto, mengungkapkan, penangkapan dua orang ini berdasarkan operasi tangkap tangan. ”Iya sudah ada dua orang yang diamankan dengan inisial K dan I,” katanya saat ditemui Metropolitan di Polsek Bogor Tengah, Senin (15/2).
Dari keterangan dua tersangka ini, kepolisian mengaku sudah mengantongi satu nama yang diduga menjadi kepala preman yang melakukan pungli di Pasar Bogor. Sehingga saat ini kepolisian tengah mengejar tersangka yang diduga bersembunyi di kawasan Gunungbunder, Kabupaten Bogor.
”Jadi, dari hasil gelar perkara, kami sudah mengantongi satu nama yang diketahui sebagai koordinator dan sekarang sedang kami lakukan pengejaran,” ungkap Suminto.
Akan tetapi, sambung Suminto, kedua tersangka yang ditangkap karena tengah melakukan pungli kepada pedagang di Pasar Bogor beberapa waktu lalu tidak ditahan pihak Polsek Bogor Tengah.
”Penahanan tidak diwajibkan, namun perkara tetap dilanjutkan. Karena alat bukti yang kami dapatkan hanya Rp31.000 dari tangan dua tersangka. Saat ditangkap pun mereka tidak melawan. Jadi, kami tangguhkan penahanannya. Yang pasti saat ini perkara tetap dilanjutkan,” ungkapnya.
Dengan tidak ditahannya pelaku pungli, rupanya membuat para pedagang resah. Seorang pedagang berinisial SR meminta pihak kepolisian segera menangkap kembali para pelaku pungli. Sebab, jumlah pelaku pungli ada sepuluh orang.
”Kemarin ada informasi preman yang suka pungli ditangkap, tapi akhirnya dilepaskan lagi. Mereka kemarin beraksi lagi melakukan pungli ke pedagang. Kami semua resah dan takut. Jadi lebih baik ditangkap saja mereka semua,” harapnya.
Ia menambahkan, para pelaku meminta uang secara paksa. Ada yang diminta Rp5 ribu sampai Rp10 ribu dengan alasan uang jalur. Setiap harinya ada sekitar sepuluh preman yang meminta uang dan beraksi pada pukul 03:00 hingga 06:00 WIB. ”Satu hari bisa sampai Rp50 ribu setiap pedagang diminta uang oleh preman-preman itu. Kami minta segera ada tindakan tegas,” bebernya.
Terpisah, Kepala Satpol PP Kota Bogor, Agustian Syah, mengatakan, keberadaan pelaku pungli ini lantaran sifat pedagang itu sendiri yang enggan direlokasi ke dalam Pasar Bogor. ”Pedagang liar itu kan kami tertibkan dan digeser ke lokasi lain, kenapa? Karena pasti ada saja orang-orang yang mencoba mencari keuntungan di situ, yaitulah pelaku pungli,” tegas pria yang akrab disapa Demak itu.
Demak juga mengaku sudah memetakan titik-titik terjadinya pungli di kawasan Pasar Bogor. Namun, ia mengaku pekerjaannya akan sia-sia jika para pedagang tidak bisa kooperatif dengan aparat.
”Kami kerja nggak akan beres-beres. Kami tertibkan. Nah, setelah penertiban beres, karena merasa ada orang yang bisa mengkondisikan di sana (lapak PKL, red), jadi pedagang balik lagi jualan dan sekarang mengeluh karena ada pungli. Jadi, yuk ikutin arahan petugas,” tandasnya.(dil/b/mam/py)