METROPOLITAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mencatat ada 20 bencana alam yang sudah terjadi di Kota Bogor selama 2021. Mulai dari tanah longsor, pohon tumbang, hingga bangunan ambruk.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim pun mewanti-wanti warga Bogor agar waspada terhadap kemungkinan bencana lantaran cuaca buruk diprediksi masih akan terjadi di Kota Bogor.
“Masyarakat Kota Bogor harus mengantisipasi cuaca yang masih belum menentu ini. Potensi bencana masih bisa saja terjadi. Sejauh ini bencana yang paling dominan di Kota Bogor yakni tanah longsor, pergeseran tanah, dan rumah roboh,” katanya usai mendatangi lokasi longsor yang menimpa tiga rumah di RT 03/12, Ciwaringin, Kecamatan Bogor Tengah, Senin (22/2).
Karena itu, Dedie mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran kali atau sungai harus memerhatikan area rawan bencana. Terutama yang diakibatkan volume air yang tinggi, yang bisa berakibat pengikisan pada dinding penahan tanah atau turap.
Meski begitu, ia mengaku Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sudah melakukan upaya mitigasi bencana untuk melakukan pemetaan lokasi rawan bencana di Kota Bogor.
“Mitigasi itu serangkaian upaya mengurangi risiko. BMKG dengan forecasting atau ramalan cuaca, sedangkan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah, red) dengan mengedukasi warga mencegah potensi bencana,” ujar mantan petinggi KPK itu.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Priyatnasyamsyah membenarkan bahwa puluhan bencana sudah terjadi sejak awal 2021. Pada Jumat dan Sabtu (20/2) lalu saja ada 20 titik bencana yang terjadi di Kota Bogor.
“Ada beberapa jenis bencana. Mulai dari pohon tumbang, tanah longsor, atap rumah ambruk, tembok jebol, dan bangunan ambruk,” tuntasnya. (ryn/rez/run)