METROPOLITAN – Inter Milan berhasil membungkam rival sekotanya, AC Milan, di pekan ke-23 Liga Italia. Derby della Madonnina itu berakhir dengan skor 3-0 untuk Nerazzurri.
Bermain di San Siro, Minggu (21/2), laga berjalan ketat. Kedua tim saling mengancam. Namun efektivitas Inter jauh lebih unggul, sehingga kemenangan mutlak jadi milik mereka. Tiga gol berhasil disarangkan Lautaro Martinez (5’, 57’) dan Romelu Lukaku (66’).
Inter Milan menjauhkan diri dari kejaran AC Milan di puncak klasemen Liga Italia. Nerazzurri kini unggul empat poin usai menang di Derby della Madonnina. Lautaro Martinez menjadi bintang di laga kali ini dengan dua kali membobol gawang Milan. Satu gol Inter lainnya disumbangkan Romelu Lukaku.
Kemenangan itu mengukuhkan status Inter sebagai capolista dengan 53 poin. Skuad asuhan Antonio Conte itu unggul empat angka dari Milan di posisi kedua dengan 49 poin. Proses tiga gol yang disarangkan skuat Antonio Conte menjelaskan antisipasi dan konsentrasi yang buruk dari Simon Kjaer dkk.
Gol pertama di menit ke-5 diawali crossing Romelu Lukaku yang diakhiri dengan sundulan Lautaro Martinez yang membobol gawang Gianluigi Donnarumma.
Crossing Lukaku sebelumnya sudah berhasil diblok Kjaer, namun Milan gagal mengamankan second ball, membuat penyerang Belgia itu mendapat kesempatan kedua, yang kali ini membantu terciptanya gol Inter.
Gol kedua Martinez di menit ke-57 juga disebabkan kelengahan barisan belakang Milan. Achraf Hakimi, Christian Eriksen, dan Ivan Perisic mudah saja bermain umpan di kotak penalti, mengacaukan koordinasi lini belakang Milan.
Akibatnya, mereka tak sadar bahwa ada Martinez yang datang dari belakang untuk menyambut umpan Perisic menjadi gol. Gol ketiga di menit ke-66 menjadi pelengkap mimpi buruk Milan. Dalam skema serangan balik, Lukaku melakukan solo run dari tengah lapangan sebelum menuntaskannya menjadi gol dengan tembakan kaki kirinya.
Seusai laga, Pioli pun menjelaskan kekurangan timnya di laga tersebut. ”Gol pertama membuat situasi berat buat kami. Intensitas kami di babak pertama juga rendah, harusnya bisa lebih baik lagi, namun kami pantas mendapat gol di babak kedua,” ujar Pioli.
”Di babak pertama, kami kesulitan mendekati kotak penalti mereka meski kami menciptakan sejumlah peluang. Ada beberapa peluang bagus di babak kedua, tapi Handanovic membuat banyak penyelamatan bagus,” ungkapnya.(dtk/mam/ run)