METROPOLITAN – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi sektor yang terus didorong pemerintah. Bahkan, Kementerian Koperasi dan UKM ingin industri ini masuk rantai pasok nasional dan global, sehingga keberadaannya dapat mengubah Indonesia menjadi lebih baik.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM, Dwi Andriani Sulistyowati, mengungkapkan untuk mendorong UMKM masuk rantai pasok nasional dan global, beberapa strategi telah disusun. Antara lain melalui pengembangan UMKM berbasis klaster, dengan target menurunkan biaya operasional dan transaksi.
Kebijakan berikutnya adalah pembiayaan value chain financing untuk menurunkan risiko UMKM. Strategi yang dijalankan seperti jaminan pinjaman, optimalisasi fintech, KUR skema khusus, hingga pembiayaan ekspor kepada pelaku UMKM berorientasi ekspor. Selain itu, Kementerian Koperasi dan UKM juga terus mendorong UMKM melakukan transformasi digital.
“Kami juga berupaya memperluas pasar UMKM melalui kemitraan. Strateginya antara lain penyerapan produk UMKM melalui belanja barang pemerintah dan BUMN. Berikutnya adalah inkubator dalam peningkatan kualitas produk dan manajerial usaha, serta kemitraan dengan usaha besar,” kata Dwi Andriani Sulistyowati dalam webinar Mengubah Indonesia melalui UMKM, yang digelar Universitas Mahakarya Asia, Senin (22/2/2021).
Di 2021 ini, beberapa kegiatan prioritas juga telah disusun Kementerian Koperasi dan UKM. Antara lain pengembangan kemitraan koperasi dan UMKM berbasis komoditas. Dwi menyebut beberapa komoditas yang menjadi fokus yaitu makanan dan minuman, industri (ekonomi kreatif, jasa, dan alat kesehatan), pertanian, perikanan, tekstil, dan produk tekstil, serta pariwisata berbasis wisata alam.
“Kegiatan lain yang juga menjadi prioritas yaitu pengembangan layanan pemasaran dan penguatan ekspor, fasilitasi, dan penguatan bagi koperasi, serta digitalisasi koperasi dan UMKM,” pungkas Dwi. (bs/feb/run)