METROPOLITAN – Sebanyak 130 unsur anggota polsek, koramil, pegawai kecamatan, dan KUA di Bojonggede mendapat jatah vaksin. Mereka yang terdata dan lulus skrining langsung divaksin petugas puskemas. Ada juga yang tidak lolos karena berbagai faktor. Yakni menderita darah tinggi dan penyakit penyerta.
Camat Bojonggede Dace Hantomi mengatakan, vaksinasi dilakukan tiga puskesmas, yakni Puskesmas Bojonggede, Ragajaya, dan Kemuning. Untuk tahap pertama, sasarannya TNI/Polri dan pegawai kecamatan, dengan target 130 orang. “Sebetulnya kurang (jumlah vaksin, red). Mereka begitu antusias, tidak ada isu-isu negatif. Apalagi yang belum pernah terpapar, itu senang karena ingin lebih aman,” kata Dace kepada Metropolitan.
Ia berharap vaksinasi ini bagian upaya preventif yang bisa mencegah Covid-19. Apalagi yang saat ini divaksin adalah pelayan masyarakat. “Ini kan tindakan preventif. Harapan ini bisa mencegah Covid. Kebetulan kami pelayan masyarakat dan garda terdepan penanganan Covid-19,” ujar Dace.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Bojonggede James Tambunan menjelaskan awalnya kegiatan vaksinasi ini akan dilakukan di puskesmas. Namun, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan di puskesmas, sepakat akhirnya vaksinasi dilakukan di aula kantor Kecamatan Bojonggede.
Untuk saat ini, sambungnya, guru yang awalnya masuk daftar vaksinasi bersama TNI-Polri, KUA, dan pegawai kecamatan, akhirnya gagal lantaran belum terdaftar di Dinkes. “Guru awalnya memang hari ini. Karena belum terdaftar, akhirnya tidak jadi untuk hari ini,” jelas James.
Wakapolsek Bojonggede AKP Elizon Nainggolan menambahkan, pelaksanaan vaksin berjalan lancar. Ada sekitar 60 anggota ikut divaksin. “Kalau dari polsek ada 30 anggota, sisanya dari TNI dan dibagi dua secara bertahap. Berlangsung selama tiga hari. Namun, ada dua orang ditunda karena tensi darah tinggi,” tandasnya. (mul/c/els/run)