Transformasi layanan pendidikan madrasah yang tengah dilakukan Kementerian Agama (Kemenag) memerlukan kontribusi dari seluruh pihak. Tak terkecuali pustakawan dan laboran madrasah.
UNTUK meningkatkan keterlibatan pustakawan dan laboran dalam proses transformasi layanan pendidikan madrasah, Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah menyelenggarakan Peningkatan Kompetensi Pustakawan dan Laboran Master. Kegiatan yang diikuti 30 peserta ini berlangsung tiga hari sejak Selasa hingga Kamis (2-4/3) di Bogor.
”Dalam konteks transfer pengetahuan, perpustakaan dapat dikategorikan dalam Library Based Education. Dalam hal ini pustakawan memiliki peran sentral dalam proses digitalisasi perpustakaan, sehingga dapat terwujud sharing knowledge,” kata Direktur GTK Madrasah, Muhammad Zain, Selasa (2/3).
Zain mencontohkan ketika melakukan kunjungan ke China, di negara tersebut ada sharing knowledge antarsekolah yang maju dengan sekolah sekitarnya. ”Jadi, sekolah dapat dinikmati bersama. Hal itu dapat terjadi karena negara pro terhadap knowledge dan science,” tuturnya.
Sementara itu, Kasubbag Tata Usaha Direktorat GTK, Papay Supriatna, menyampaikan bahwa kegiatan ini akan dilaksanakan berkesinambungan. Untuk Peningkatan Kompetensi Pustakawan dan Laboran Master Angkatan 1 ini diikuti guru atau kepala perpustakaan sekitar DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat.
”Output-nya diharapkan bisa menghasilkan interkoneksi jaringan perpustakaan antarmadrasah berbasis digital di bawah Kementerian Agama,” ungkap Papay.
Selain itu, ia juga menyampaikan, kegiatan ini digelar dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. ”Peserta diharuskan membawa laptop sendiri, menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer serta tetap menjaga jarak (physical distancing) selama kegiatan berlangsung,” tutur Papay. (*/rez/py)