METROPOLITAN – Memasuki triwulan kedua tahun anggaran 2021, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor rupanya belum melaksanakan revitalisasi lanjutan Masjid Agung Kota Bogor.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor pun mulai mewanti-wanti agar proses pembangunan masjid bisa berjalan lancar, sehingga tidak ada cerita lagi gagal lelang. Apalagi, progres pelaksanaan tahun ini sudah dianggarkan Rp32 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor untuk pekerjaan penguatan struktur bangunan dan atap masjid pasca mendapat rekomendasi pemerintah pusat. Hal tersebut diungkapkan anggota Komisi III DPRD Kota Bogor, Karnain Asyhar.
Menurutnya, pada 2020 proyek Masjid Agung sudah mendapatkan rekomendasi dari Komite Keselamatan Konstruksi dan Komite Keselamatan Bangunan. “Artinya ada komitmen 2021, karena sudah dianggarkan Rp32 miliar. Diharapkan memang pengalaman terdahulu pernah gagal lelang, bisa terantisipasi,” katanya, Selasa (6/7).
Ia berpendapat proyek Masjid Agung seharusnya bisa diproses pra-lelang lebih awal. Politisi PKS ini berharap anggaran yang dialokasikan bisa terserap, sehingga proses pembangunan berjalan sesuai harapan masyarakat. “Tidak tertunda lagi, konstruksi utama diharapkan segera selesai. Jadi difungsikan normal oleh masyarakat,” paparnya.
Ia menambahkan, kelanjutan proyek Masjid Agung idealnya harus dianggarkan multiyears atau tahun jamak, sehingga bisa dilakukan pekerjaan hingga tuntas. Tidak seperti sekarang yang mesti dicicil setiap satu tahun anggaran karena keterbatasan alokasi biaya. “Mudah-mudahan segera terealisasi agar masyarakat bisa menggunakan dengan maksimal,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, mengatakan, proyek masjid yang dibongkar pada 2016 itu ditarget masuk tender awal April. Sehingga Mei pemenang tender sudah didapatkan. Sedangkan saat ini masih berjalan proses tender pengawasan proyek Masjid Agung.
“Proses (tender, red) kurang lebih satu bulan. Jadi, Mei ini Insya Allah kami sudah punya pemenang lelang. Anggaran yang disiapkan untuk tahap ini sebesar Rp32 miliar,” ungkapnya.
Dedie menjelaskan, dana sebesar Rp32 miliar itu tidak membangun keseluruhan masjid hingga selesai sesuai DED. Namun akan digunakan untuk membangun struktur bangunan dan struktur atap. Sementara untuk membangun masjid secara keseluruhan hingga selesai, Pemkot Bogor masih membutuhkan anggaran sekitar Rp50 miliar. Di mana dana tersebut akan digunakan untuk desain interior dan bagian lainnya.
“Jadi bukan keseluruhan selesai tahun ini. Selanjutnya kami masih membutuhkan anggaran sekitar Rp50 miliar lagi untuk penyelesaian yang meliputi interior dan lainnya. Ya akhir 2022, mudah-mudahan selesai dari APBD,” tuntasnya. (ryn/mam/py)