METROPOLITAN – Kabar kurang menyenangkan datang di tengah pelaksanaan Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) masuk ke perguruan tinggi.
Ketua Pusat Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Prof Mohammad Nasih, menyebut peserta yang tidak hadir pada UTBK otomatis gugur. Sebab, panitia tidak menyediakan sesi cadangan. ”Peserta gugur jika tidak hadir dalam UTBK dengan alasan apa pun, termasuk Covid-19,” kata Nasih.
Rektor Unair itu telah mengimbau peserta melakukan isolasi mandiri sebelum UTBK. ”Jadi memang kalau tidak bisa hadir karena Covid-19, kami tidak bisa mengakomodasi di sesi cadangan, tapi uang pendaftaran akan dikembalikan,” ujarnya.
Sesi cadangan ini tahun lalu digunakan untuk peserta yang tidak bisa mengikuti jadwal karena sakit ataupun hasil tes cepatnya reaktif. Namun karena banyak peminat UTBK tahun ini, maka sesi cadangan akhirnya digunakan sebagai sesi tambahan yang terjadwal.
”Kalau kami mengeluarkan sesi cadangan tambahan, maka kami harus menyiapkan soal lagi, sedangkan soal sudah kami siapkan sebelumnya sesuai jumlah sesi. Yang pasti kualitas soalnya akan berbeda. Tidak mungkin kami memakai lagi soal yang sudah kami keluarkan,” bebernya.
Sementara itu, pelaksanaan UTBK secara nasional belum ada laporan berarti. Meskipun ada universitas yang server-nya sempat belum siap dan gardu PLN meledak, panitia pusat UTBK berhasil menanganinya.
Selain itu, Unair juga menerapkan sampling tes cepat di semua lokasi ujian di kampus dan hasilnya semua non-reaktif. Bahkan, ada beberapa peserta yang sudah membawa surat tes cepat. ”Di setiap lokasi kami ambil sepuluh peserta untuk dites dan nanti akan kami evaluasi. Kalau hasilnya bagus, mungkin akan kami turunkan jumlah sampling-nya,” terangnya.
Menurutnya, sampling test diharapkan dapat meningkatkan kesadaran peserta akan menjaga kesehatannya sebelum mengikuti ujian. (rep/rez/py)