METROPOLITAN – Asesmen Nasional (AN) saat ini sedang dilaksanakan untuk jenjang SMK dan sederajat. Pelaksanaan AN akan berakhir pada 11 November.
Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Satriwan Salim, mewanti-wanti agar sekolah yang menjalankan AN lebih berhati-hati. Sebab, AN ini digelar seiring dengan adanya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas yang artinya ada penumpukan murid. Ia tak ingin akibat AN yang bersinggungan dengan PTM terbatas ini menjadi pemicu terjadinya klaster Covid-19 sekolah. “Kita wanti-wanti ini semoga tidak terjadi klaster ya,” jelas Satriwan dalam Diskusi Bulanan #10 Pendidikan di Masa Pandemi, Senin (27/9).
Sejujurnya ia tidak setuju dengan diselenggarakannya AN di masa pandemi. Sebab, AN dinilai terlalu dipaksakan oleh pemerintah untuk kepentingan pemakaian anggaran. Bahkan, Satriwan menyampaikan bahwa ada kepentingan birokrat dalam penyelenggaraan AN. Dipertanyakan pula apa urgensi dari AN itu sendiri di masa pandemi seperti sekarang. “Pertanyaan sebagai kritik kita, saat ini AN itu kebijakan mengabdi pada anak apa mengabdi pada birokrasi. Ini saya rasa ini kepentingan birokrat,” tuturnya.
“Kita sekarang melaksanakan asesmen nasional berbasis komputer gitu, tapi anak-anak harus ke sekolah gitu ya. Kita harusnya tetap pada poin utama adalah kepentingan anak, bukan kepentingan birokrasi,” tandasnya. (jp/feb/py)