Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor saat ini rupanya telah memiliki tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak di sektor perbankan, yakni BPRS Tegar Beriman, BPR Parungpanjang dan PT Lembaga Keuangan Mikro (LKM).
NAMUN sayangnya dari tiga BUMD yang bergerak di sektor perbankan ini hanya BPRS Tegar Beriman, BPR Parungpanjang yang mampu berkontribusi dengan baik kepada Pemkab Bogor. Sedangkan satu BUMD lainnya belum berkontribusi maksimal kepada Pemkab Bogor lantaran dirundung banyak masalah.
“Memang BUMD dari sektor perbankan hanya dua yang cukup baik dari segi laporan hingga kontribusi kepada Pemkab Bogor. Sedangkan PT LKM belum maksimal karena ada persoalan diinternalnya,” kata asisten Ekonomi dan Pembangunan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor, Nuradi.
Dari persoalan yang dihadapi PT LKM sendiri, lanjut Nuradi, berimbas pada deviden yang seharusnya dapat diterima Pemkab Bogor. Sehingga BUMD yang tidak banyak dikenal orang ini belum dapat berkontribusi lebih. “Dari hasil rapat memang ada beberapa persoalan, tapi mereka (PT LKM, red) tetap memberikan laporan kepada kita selaku pemilik,” paparnya.
Sementara empat BUMD lainnya, seperti Perumda Tirta Kahuripan, Perumda Pasar Tohaga, PT Sayaga Wisata serta PT Prayoga Pertambangan dan Energi (PPE). Hanya dua yang mampu berkontribusi dengan baik, yakni Perumda Tirta Kahuripan dan Perumda Pasar Tohaga. Sebab, dua BUMD lainnya tengah dirundung persoalan, di mana PT PPE nyaris bangkrut lantaran memiliki persoalan dengan rekanannya. Namun saat ini tengah berupaya untuk pulih dengan menyuplai kebutuhan dari program Satu Miliar Satu Desa (Samisade) serta beberapa kegiatan lainnya. “Kalau PT PPE kan sebelumnya memang ada persoalan dari internal dan eksternal. Sekarang sedang pemulihan karena perusahaannya mulai jalan lagi,” kata Nuradi.
Sedangkan untuk PT Sayaga Wisata rupanya melenceng dari yang diharapkan Pemkab Bogor. PT Sayaga Wisata terjebak dalam pembangunan hotel di sekitaran Pemkab Bogor yang merupakan salah satu rencana bisnisnya. “Untuk PT Sayaga Wisata saat ini tengah fokus dalam pembangunan hotelnya, jadi belum maksimal,” paparnya.
Untuk saat ini, Nuradi menambahkan, Pemkab Bogor belum memiliki rencana menambah Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) BUMD miliknya tersebut. Apalagi, Pemkab Bogor pekan lalu tengah dihadapkan dengan krisis keuangan dalam pembahasan APBD perubahan. (mam/eka/py)