METROPOLITAN – Ustadz Solmed mengklarifikasi sejumlah tudingan yang dilempar kepadanya. Ia membantah telah melanggar perjanjian dalam mengisi ceramah di Garut, Jawa Barat.
Dalam masalah ini, Ustadz Solmed justru menilai dirinyalah yang telah dirugikan pihak panitia acara. Sebab, apa yang diminta tidak sesuai dengan kesepakatan di awal.
”Dia mengundangnya di Pangalengan, Bandung. Terus kenapa tiba-tiba acara pindah ke Garut? Kalau bicara soal perjanjian, maka sebetulnya sudah tidak wajib buat datang karena menyalahi aturan,” tutur Ustadz Solmed.
Karena faktor kemanusiaan, Ustadz Solmed pun tidak mempermasalahkan hal itu. Namun, di tengah jalan, suami April Jasmine itu mengalami hambatan. Akses menuju Kampung Cisamak, Desa Cisewu, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, itu tertutup.
”Yang kedua, karena saya kasihan sama panitia ya sudahlah saya tetap jalan. Ternyata Allah memang mungkin ingin memberikan pelajaran kepada pembohong ini kali ya, ’jangan begini, kalau punya acara tuh jujur soal lokasi’. Terjadilah longsong, saya kirimin videonya tuh bagaimana keadaan longsong yang tidak bisa membuat saya untuk bisa melanjutkan perjalanan, dan itu saya sudah di Garut. Dan petugas suruh putar balik,” beber Ustadz Solmed.
Ustadz Solmed sudah menjelaskan masalah itu kepada panitia melalui sambungan telepon. Namun, mereka tetap mendesak Ustaz Solmed agar tetap datang ke lokasi.
Karena tidak memungkinkan, Ustadz Solmed akhirnya memutuskan untuk pulang. Ia pun kadung kecewa dengan sikap panitia yang sudah berbohong sejak awal.
Beberapa hari setelah itu, Ustadz Solmed malah difitnah. Ia disebut telah menyepelekan agenda pengajian oleh pria bernama Suwarna.
Suwarna mengatakan, padahal warga setempat sudah membayar Ustadz Solmed sebesar Rp8 juta. Namun, ia malah melakukan pembatalan sepihak.
Soal tudingan itu, Ustadz Solmed juga membantahnya. Ia mengaku hanya dikirimi uang Rp2 juta oleh panitia.
”Saya sudah dibohongi, dan saya sudah niat mau datang terus difitnah. Dia bilangnya Rp8 juta, tapi ngirimnya Rp2 juta,” tutur Ustadz Solmed.
Bukannya untung, Ustadz Solmed malah buntung. Sebanyak 25 slop rokok SIN Herbal-nya diambil Suwarna. Saat ditagih, panitia malah memblokir nomor Ustadz Solmed.
”Rokok saya Rp5 juta diambil, dia bawa. Ternyata apa yang terjadi? Bayar nggak, rokok balik nggak. Kan namanya maling tuh. Pasal baru itu. Kan dia jalan duluan sore, saya jalannya habis magrib. Sudah saya tagih ’mana rokok saya’ dia diam saja, nggak dijawab. Diblokir nomor saya,” pungkasnya.(dtk/eka/run)