METROPOLITAN – Pada momentum Hari Guru Nasional 2021, Bupati Bogor Ade Yasin menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para guru di Kabupaten Bogor. Hal tersebut disampaikannya pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-76 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional, di Auditorium Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor, Cibinong, Kamis (25/11).
Ade Yasin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para guru Kabupaten Bogor yang telah berkontribusi dalam upaya memberikan layanan pendidikan yang merata dan berkualitas di Kabupaten Bogor dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menyadari tantangan berat yang dihadapi dunia pendidikan saat ini yakni tantangan meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa ditentukan oleh guru, terutama pada masa pandemi Covid-19 ini,” kata Ade Yasin.
Ia mengungkapkan, sebagai bentuk penghargaan Pemkab Bogor terhadap guru, pihaknya memperjuangkan proses penetapan guru honorer untuk diangkat sebagai Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (P3K). Terdapat 10.082 guru honorer, yang telah lulus P3K 2019 sebanyak 1.112 dan lulus P3K 2021 sebanyak 1.319 dengan alokasi anggaran sebesar Rp96 miliar.
“Ini adalah wujud komitmen keberpihakan dan kepedulian Pemkab Bogor terhadap tenaga pendidik, khususnya guru honorer yang sudah lama mengabdi mencurahkan tenaga dan pikirannya demi pembangunan pendidikan Kabupaten Bogor,” ujar Ade.
Di samping itu, lanjut Ade, Pemkab Bogor juga memberikan insentif bagi 8.447 tenaga pendidik guru dan 1.635 tenaga kependidikan honorer pada jenjang PAUD, SD, dan SMP, dan program lainnya dalam Karsa Bogor Cerdas.
“Termasuk guru madrasah. Karena urusan pendidikan tidak hanya urusan umum, di dunia pendidikan juga ada guru agama. Sehingga kita berusaha bagaimana kita bisa memberikan pelayanan sebaik-baiknya untuk para pendidik,” ungkapnya.
Dalam sambutannya, Ade Yasin juga mengapresiasi peluncuran lagu Kamis Nyunda. Menurutnya, mengajarkan budaya dan Bahasa Sunda kepada generasi penerus harus banyak inovasi, bisa dengan memanfaatkan teknologi media sosial yang sedang tren.
“Gunakan bahasa Sunda dalam pergaulan sehari-hari, terutama di lingkungan sekolah agar budaya dan bahasa Sunda ini tetap membumi di Kabupaten Bogor,” tegasnya.
Ade juga berharap PGRI terus bergerak, mengabdi, dan memperbarui diri agar senantiasa adaptif dan responsif terhadap perubahan zaman dan meningkatkan kolaborasi aktif dengan organisasi pendidik lainnya seperti Himpaudi dan PGTK. Hal itu demi kemajuan pendidikan, khususnya di Kabupaten Bogor, tercapainya Karsa Bogor Cerdas, serta terwujudnya visi Kabupaten Bogor termaju, nyaman, dan berkeadaban. (*/eka/run)