Permainan game online makin tumbuh pesat di tengah pandemi Covid-19. Kini makin banyak gamer profesional lahir dan mendulang sukses di jagat gaming.
KEBIASAAN yang semula hanya hobi kini menjadi rutinitas yang mengasyikkan. Terlebih bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Selain itu, game online sekarang juga telah ditetapkan pemerintah sebagai satu cabang olahraga e-sport yang melatih dan menguji kecekatan para pemainnya.
”Gim bukan semata-mata hanya sebuah permainan belaka. Memainkan gim berguna untuk menguji daya pikir manusia. Hingga daya pikir manusia akan bekerja untuk mendapatkan solusi untuk setiap masalah yang dihadapi,” tutur Dhaifina Agung, pemain gim Mobile Legends profesional.
Di dunia komunitas gaming, Dhyfina-sapaannya merupakan salah satu pemain profesional atau pro-player yang sudah diakui kemampuannya di dunia gaming.
“Dalam memainkan sebuah gim, akan dihadapkan dalam penyelesaian sebuah misi. Sehingga, dituntut untuk memecahkan misi tersebut hingga kita dapat menaikkan level atau bahkan memenangkan permainan,” tutur mahasiswi yang sekarang sedang menjalani cuti kuliahnya itu.
Seperti kebanyakan, para pencinta game online identik berasal dari komunitas lelaki. Buktinya, Dhyfina memiliki kemampuannya tak kalah jago dibandingkan para gamer lelaki.
Menurut Dhyfina, bermain gim bukan semata soal gender. Di zaman digital ini, game online juga banyak dilirik dan digandrungi kalangan perempuan.
”Menurut saya, wanita juga bisa jadi pro-player dan dunia gim tidak hanya dunia bermain. Karena dari jadi gamer saya bisa beli dream car dan memberangkatkan umrah kedua orang tua saya,” tuturnya.
Perempuan asal Cirebon itu mengaku tertarik dengan game online karena penuh tantangan. Terutama bagaimana cara pemainnya memecahkan misi, bahkan memenangkan permainan.
Bermula dari hobi ketika jenuh saat masa pandemi, Dhyfina kini sudah menyandang status pro-player dalam game online Mobile Legends.
Perempuan 22 tahun itu juga peraih silver play button YouTube, dan menjadi official Facebook gamers. (jpn/ feb/run)