METROPOLITAN – Wakil Bupati (Wabup) Bogor, Iwan Setiawan, marah besar saat mengecek proyek Jalan Bojonggede-Kemang (Kemang), belum lama ini. Kemarahannya disebabkan adanya lahan kurang lebih seluas satu hektare di jalur Bomang itu hilang dijual orang yang tidak bertanggung jawab. Oknum tersebut melakukannya dengan cara menggali sedalam tiga meter.
Ia mengaku lahan tersebut diperuntukkan sambungan pembangunan lanjutan Jalan Bomang. Namun, di lapangan, orang nomor dua di Kabupaten Bogor itu menemukan adanya kedalaman tanah yang hampir tiga meter.
”Sekitar dua tahun lalu saya bersama pak sekda ke sana. Itu lahan masih datar dengan situ, sekarang sudah habis dijual,” kata Iwan. Ia sendiri bingung saat melihatnya. ”Kita kan cek ke Bomang, tapi sudah hilang dengan lebar berapa puluh meter. Namun, panjangnya kurang lebih 200 meter. Bayangkan, berapa tronton yang diangkut,” sambungnya.
Iwan mengaku kunjungannya ke Bomang awalnya memastikan pembebasan lahan. Sebab, nantinya akses Jalan Bomang akan disambung. Tetapi nyatanya sudah digali secara liar. Sedangkan, jika akan dibangun harus diuruk kembali. ”Ya kalau mau dibangun dianggarkan lagi butuh berapa miliar gitu. Kan aneh lahannya sudah tidak ada, digali,” keluh Iwan.
Ditanya soal adanya oknum yang bermain, Iwan Setiawan menyebut bukan hanya bermain tapi kejadian ini konspirasi. Bukan hanya sepihak, tetapi berbagai pihak yang bermain dengan adanya galian tanah tersebut.
”Pembiaran itu jangan lah. Namun saya akan berkoordinasi dengan bareskrim ketika tidak sanggup atau mengamankan aset pemerintah,” tegas Iwan.
Menanggapi hal itu, Camat Tajurhalang, Fikri Ikhsani, mengaku tanah di lahan jalur Bomang memang sudah tidak ada sejak menjabat di Tajurhalang. “Itu jurang sudah seperti itu. Karena saya baru, sekitar dua tahun saya di Kecamatan Tajurhalang,” katanya.
Bersama unsur Forkopimcam, pihaknya bakal melakukan pengawasan. Ia juga sudah meminta Satpol PP Kabupaten Bogor bersama kecamatan melakukan patroli. “Bahkan kita pasang portal. Kemudian kita pasang barrier beton. Hal itu untuk mengantisipasi terhadap galian-galian liar. Sudah kita laporkan ke Reskrim Polres Depok,” tegas Fikri.
Fikri juga mengaku upaya antisipasi sudah dilakukan sejak awal dan akan terus melakukan pengawasan. Minggu lalu, pihaknya pun sempat menyegel adanya indikasi pengerukan tanah.
“Dan kejadian tersebut kita sudah laporkan pihak Satpol PP Kabupaten Bogor, namun kita akan tetap awasi terus,” pungkasnya. (mul/c/els/run)