METROPOLITAN – Sejak mengaspal sepekan lalu di Kota Bogor, bus program Buy The Service (BTS) Biskita Trans Pakuan diklaim sudah mengangkut 10 ribu lebih penumpang di koridor 5 jurusan Stasiun Bogor-Terminal Ciparigi. Hal itu diungkapkan Direktur Angkutan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Tatan Rustandi.
Sejak diluncurkan sepuluh unit pada Selasa (2/11), Biskita Trans Pakuan disebut sudah mengangkut 10.977 penumpang. Meski baru beroperasi di satu rute, yaitu koridor Stasiun Bogor-Ciparigi, jumlah penumpangnya semakin meningkat. Pada hari pertama peluncuran, penumpang baru tercatat 733 orang. Rata-rata penumpang per hari hingga saat ini sudah mencapai 1.830 orang, dengan jumlah penumpang terbanyak 2.400 orang pada Sabtu (6/11). ”Di koridor Stasiun Bogor-Ciparigi yang dilayani sepuluh unit bus ini load factor sudah mencapai 66 persen hanya dalam waktu satu pekan,” paparnya.
Tatan menambahkan, antusiasme warga Kota Bogor menjadi semangat bagi operator dan semua pihak yang terlibat untuk meningkatkan pelayanan. Di sisi lain, hasil evaluasi menunjukkan masih banyak yang harus diperbaiki. Meskipun diklaim satu pekan uji coba berlangsung lancar, baik sarana, prasarana maupun operasional.
“Memang tidak mungkin sebuah layanan publik yang baru operasional langsung berfungsi maksimal tanpa kekurangan. Itu perlunya uji coba, sehingga dapat dievaluasi dan diperbaiki,” jelasnya. Menurutnya, masih ada beberapa kekurangan yang ditemui pada aspek sarana. Misalnya, belum ada tanda informasi larangan makan minum di dalam bus, belum terdapat hand sanitizer ataupun adanya unit armada yang AC-nya kurang dingin.
Lalu terkait prasarana dan hambatan operasional, misalnya kondisi halte belum steril, masih kurangnya rambu stop dan dukungan pengaturan lalu lintas sepanjang koridor. Dari kegiatan evaluasi Senin (8/11), Tatan mengakui semua stakeholder mengetahui dan menyepakai hal-hal yang harus diperbaiki.
”Misalnya, Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor sebagai operator menyanggupi untuk memperbaiki aspek layanan sarana. Sementara Dishub Kota Bogor terus akan meningkatkan dukungan terkait aspek prasarana dan pengamanan lalu lintas koridor,” papar Tatan.
Ia berharap Kota Bogor dapat merealisasikan program subsidi pemerintah pusat untuk pengembangan angkutan perkotaan dengan skema BTS. Diharapkan sebulan ke depan operator mampu memenuhi realisasi keseluruhan layanan sebanyak empat koridor. ”Adapun koridor yang belum operasional adalah Terminal Bubulak-Cidangiang, Terminal Bubulak-Ciawi dan Terminal Parungbanteng-Air Mancur,” pungkasnya. (ryn/els/py)