METROPOLITAN – Wali Kota Depok, Mohammad Idris, meminta siswa yang belum divaksin tidak diperkenankan mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dan tetap belajar secara daring.
Idris menuturkan, penghentian PTM Terbatas ini terbagi dua, yakni di Kecamatan Pancoran Mas dihentikan seluruh jenjang pendidikan mulai PAUD hingga SMA. Sementara di kecamatan lain hanya bagi sekolah yang siswanya belum divaksin.
“Untuk wilayah lain (selain Pancoran Mas, red), kami instruksikan agar PTM Terbatas dihentikan untuk siswa yang belum divaksin. Artinya secara praktis anak-anak di SD dan sederajat yang memang belum ada vaksinasi dari pemerintah,” katanya.
Dari sebelas kecamatan se-Kota Depok, sambung Idris, hanya Kecamatan Pancoran Mas yang penyebarannya cukup masif.
“Untuk itu, kami mengeluarkan kebijakan ini dalam proses mitigasi dan antisipasi penyebaran yang lebih luas lagi,” ujarnya.
Menurut Idris, hasil swab keliling menjadi petunjuk adanya sebaran kasus Covid-19 di sekolah-sekolah yang melaksanakan PTM Terbatas. Ketika PTM Terbatas di Kota Depok digulirkan, juga dibarengi program swab keliling secara acak untuk mengetahui adanya paparan saat penerapan PTM. “Nah, ketika kasus pertama ditemukan SMPN 10, kami terus melakukan swab keliling, khususnya di Kecamatan Pancoran Mas. Maka terjadilah peningkatan yang cukup signifikan kasus Covid-19,” katanya. (bs/tob/suf/py)