METROPOLITAN.id – Puluhan bencana alam terjadi di Kota Bogor saat curah hujan tinggi turun pada akhir pekan lalu. Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto pun meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor jangan lamban dalam penanganan kedaruratan bencana.
Apalagi, pada Anggaran Perubahan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2021, DPRD bersama Pemkot Bogor sudah menganggarkan Biaya Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp30 miliar.
Atang menegaskan agar Pemkot Bogor melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dapat memaksimalkan penggunaan anggaran BTT sebesar Rp30 miliar untuk penanggulangan bencana.
“Di APBD perubahan 2021 lalu, kita telah anggarkan anggaran BTT sebesar Rp30 miliar. Untuk kedaruratan (makanya) jangan lamban, jangan birokratis. Jangan sampai ada silpa (sisa lebih penggunaan anggaran, red) dari BTT, sementara kondisi rakyat sangat membutuhkan akibat bencana,” katanya, belum lama ini.
Bahkan, politisi PKS itu mendesak Pemkot Bogor untuk membunyikan alarm siaga bencana dengan meminta BPBD Kota Bogor bersiaga penuh. Termasuk optimalisasi dana BTT untuk tanggap bencana.
“Alarm siaga bencana harus dibunyikan. BPBD harus standby dan selalu on call, siaga penuh dalam tanggap bencana dengan merespon cepat aduan warga,” tandasnya
Selain itu, Atang menegaskan bahwa peran lurah dan camat sebagai aparatur wilayah juga sangat penting dalam penanggulangan bencana.
Keberadaan camat dan lurah menjadi sentral lantaran posisinya dianggap sebagai pamong wilayah, yang paham situasi wilayah.
“Koordinasi dengan RW RT dan pengurus lingkungan lain sangat penting untuk antisipasi ataupun respon cepat dari berbagai kemungkinan yang tidak kita inginkan,” tegas Atang.
BPBD Kota Bogor sendiri mencatat, ada 24 bencana alam yang terjadi di Kota Bogor pada Minggu (7/11) lalu. Mulai dari tanah longsor, banjir lintasan, pohon tumbang hingga rumah roboh dan tersebar di beberapa kecamatan se-Kota Bogor, mulai dari Bogor Tengah, Bogor Utara hingga Tanahsareal.
Mengingat intensitas hujan terus meningkat, Wali Kota Bogor Bima Arya pun mengimbau semua agar waspada. Mulai dari BPBD, Camat, Lurah agar selalu siaga di wilayah.
“Kebutuhan yang diperlukan harus dicukupi, tadi misalnya ada baju untuk anak-anak, obat-obatan dan lain-lain. Antisipasi juga dan selalu ingatkan warga,” pungkasnya. (ryn)