METROPOLITAN – Warga Kampung Cijapar, RT 01/04, Desa Lumpang, Kecamatan Parungpanjang, mengeluhkan pembangunan saluran air oleh salah satu perumahan swasta di desa setempat. Dalam rekaman video yang beredar, nampak seorang wanita paruh baya berada di lokasi. Meski memprotes, pengembang terus membangun pondasi tanpa memikirkan dampak banjir.
Salah seorang warga, Agus Kurniawan, mengungkapkan, akibat pemasangan pondasi tersebut, maka saat hujan turun air yang tidak memiliki saluran menerjang rumah warga yang ujungnya jadi penyebab banjir.
”Terakhir sudah dua kali rumah kita kebanjiran. Ada lima rumah warga yang jadi korban banjir. Kita sudah protes, tapi pengembang perumahan tidak peduli,” ungkap Agus Kurniawan kepada Metropolitan, kemarin.
Menurutnya, warga meminta pengembang perumahan terlebih dulu membuat saluran air. Namun sepertinya keluhan warga itu tidak digubris. Keluhan warga terdampak banjir sudah dilaporkan ke kepala desa (kades) Lumpang.
”Kalau dibiarkan terus pembangunan pondasi di perumahan itu, dampak banjir bisa makin meluas. Kita minta bantuan aparat agar tidak terus dirugikan dan menjadi korban banjir dari dampak giat pembangunan perumahan tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Kades Lumpang, M Rodis Faisal, mengakui jika Pemdes Lumpang telah menerima keluhan dan protes warga terkait hal tersebut. ”Iya, kita sudah dapat laporan warga. Kita juga sudah kirim surat resmi ke pihak pengembang perumahan untuk minta penjelasan. Surat itu kita tembuskan juga ke kecamatan,” ujarnya.
Terkait hal itu, pihak pengembang, Widi, mengaku akan merespons protes dari warga. “Tapi saat ini semua pekerja sedang libur, jadi kita menunggu semua pekerja masuk,” katanya. Menurutnya, kejadian ini perlu dicek dan ricek permasalahannya di mana. Sehingga nanti penanganannya bisa berbeda. ”Untuk melakukan penanganan itu, kita perlu cek ke lokasi dan saya akan konfirmasi ke POD karena penanganan di sana. Pasti nanti akan kita respons,’’ pungkasnya. (sir/c/els/py)