Pandemi Covid-19 berdampak langsung pada usaha kecil dan menengah. Tak terkecuali usaha bengkel milik warga Kecamatan Ciawi. Sudah beberapa tahun ini, bengkel yang bisa melayani servis mobil segala merek itu mengalami penurunan konsumen.
PEMILIK bengkel di Jalan Raya Ciawi-Citapen, Kecamatan Ciawi, Asep Klep, mengaku pengunjung yang ingin servis mobil di bengkelnya berkurang.
”Memang sejak Covid-19 melanda, orang banyak lebih di rumah dan mobilitas berkurang. Penurunan pengunjung bengkelnya anjlok hingga 70 persen. Omzetnya juga turun,” kata Asep kepada Metropolitan.
Biasanya, jelas Asep, sebelum pandemi rata-rata melayani lima unit kendaraan. Namun, saat ini hanya satu sampai dua unit yang dikerjakannya. ”Otomatis secara omzet pemasukan juga berkurang, sementara kebutuhan makan sehari-hari harus ada,” keluhnya.
Sejak ada virus corona, aturan PPKM dan Ganjil-Genap, yang servis mobil jadi berkurang. Sebab, mereka hanya diam di rumah. Mobilnya jadi jarang dipakai, tidak perlu diservis lagi.
”Biasanya sehari Rp500 ribu. Tapi sekarang hanya Rp100 ribu sampai Rp200 ribu. Bahkan pernah nol, tidak ada yang servis,” ujarnya.
Dengan pemasukan seperti itu, jangankan buat beli onderdil, buat sendiri saja masih dirasa sulit. Karena itu, Asep berharap pemerintah menormalkan aturan kembali untuk perekonomian usaha kecil menengah. (jal/c/ els/run)