METROPOLITAN – Relawan untuk Semeru dari Gerakan Anak Negeri, membuka posko kesehatan untuk warga korban awan panas guguran Gunung Semeru selama seminggu sejak Selasa (7/12). Total, 635 warga terdampak mendapat penanganan dari relawan.
Tim Gerakan Anak Negeri bertolak dari Gedung Graha Pena, Radar Bogor, Kota Bogor, pada H+2 pascaerupsi, Senin (6/12). Mereka berangkat menggunakan satu kendaraan operasional dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor dan satu bus dari Universitas Pakuan (Unpak) Bogor.
Tim terdiri dari 15 orang dan membawa 12 boks obat-obatan. Terdiri dari dua dokter, yakni dr Budi Suarman dan dr Suparno, empat perawat dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, tiga ahli pijat khas Cimande, dua mahasiswa dari Mahasiswa Pencinta Alam (Wapalapa) Unpak, dan beberapa relawan lainnya.
Tim membuka posko utama di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Setiap harinya, banyak warga yang memeriksakan diri ke posko tersebut hingga malam hari.
Selain mendirikan posko utama, tim juga berkeliling menyambangi pengungsian dan rumah-rumah warga terdampak awan panas guguran. Setiap harinya, tim dibagi dua, agar bisa menjangkau lebih banyak warga terdampak.
Koordinator Gerakan Anak Negeri, Iqbal Muhammad, mengatakan bahwa ada 13 titik yang sudah dijangkau tim untuk memberikan pelayanan kesehatan. Tim menyisir lokasi pengungsian di dusun-dusun yang berada di Desa Sumberwuluh, Desa Sukosari, hingga dusun terjauh di lereng Semeru, Kajarkosong.
”Alhamdulillah kita juga diberi kepercayaan memeriksa kesehatan relawan SAR di Posko Induk Basarnas. Jadi pagi hari sebelum relawan SAR ini berangkat ke lokasi-lokasi evakuasi, kita cek dulu kesehatannya. Banyak juga relawan SAR yang dipijat tim Cimande. Ini kerja sama yang luar biasa,” ujar Iqbal, Minggu (12/12).
Di tempat yang sama, dr Budi Suarman menjelaskan, selain dicek kondisi kesehatannya, warga terdampak juga diberikan vitamin dan obat sesuai keluhannya. Mayoritas warga mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), batuk pusing, hingga pegal-pegal. Total, ada 414 pasien yang dilayani tim medis.
”Di Posko Induk Basarnas, kita juga membagikan ratusan vitamin kepada relawan SAR yang akan bertugas mencari korban-korban yang belum ditemukan. Ini suatu kehormatan juga untuk kami bisa membantu mereka yang berada di garda terdepan dalam membantu warga mencari anggota keluarganya yang masih belum ditemukan,” sambung dr Budi.
Selain pemeriksaan medis, tak kurang dari 239 warga ikut dipijat ahli-ahli dari Cimande. Kehadiran ahli pijat Cimande sangat membantu warga yang merasa pegal-pegal hingga terkilir akibat berlarian menyelamatkan diri saat erupsi terjadi.
”Ada juga relawan yang datang ke posko karena terkilir kakinya saat membantu evakuasi. Alhamdulillah, kami masih bisa ikut dalam aksi kemanusiaan ini. Semoga menjadi manfaat,” ujar Abah Uwen, salah seorang ahli pijat Cimande yang ikut dalam gerakan ini.
Sementara itu, Inisiator Gerakan Anak Negeri, Hazairin Sitepu, mengaku berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu gerakan kepedulian ini. Menurutnya, kebahagiaan tertinggi adalah ketika bisa menolong saudara-saudara kita yang sedang membutuhkan.
”Mereka ini, dokter, para perwat, ahli pijat Cimande, dan relawan lainnya kebahagiaan tertingginya bisa menolong seperti ini. Luar biasa juga banyak yang membantu gerakan ini. Masyarakat sangat peduli, kita juga sangat terharu. Semoga mereka yang terdampak diberi kekuatan melewati bencana ini,” pungkas pria yang karib disapa Bang HS itu. (fin/run)