METROPOLITAN – Tim Peduli Gunung Semeru yang terdiri dari PWI Kota Bogor Peduli Kemanusiaan (Peka), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, dan Polmas Bogor Raya terjun menuju Lumajang untuk menyalurkan bantuan dari para donatur untuk pemulihan pasca-erupsi Gunung Semeru beberapa waktu lalu.
Keberangkatan Tim Peduli Gunung Semeru pun dilepas secara resmi oleh Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, didampingi Direktur Perumda Tirta Pakuan yang juga Ketua Polmas Bogor Raya Rino Indra Gusniawan, serta Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Bogor Rahmat Hidayat di kantor Sekretariat PWI, Jalan RM Tirto Adhi Soerjo, Kota Bogor, Rabu (5/1).
Dedie A Rachim memberi apresiasi kepada semua pihak yang telah ikut membantu. Meskipun sudah memberi bantuan, Dedie juga memberi bantuan tambahan untuk operasional Tim Peduli Gunung Semeru. Menurutnya, kebaikan datang dari kebaikan sebelumnya. Dan ketika ada niat baik, pasti semua akan dimudahkan.
“Terbukti seperti kata Pak Dirut, niat baiknya adalah niat membantu saudara kita yang terkena dampak bencana di Semeru Lumajang. Jadikan ini satu pengalaman batin pengalaman spiritual. Sebab, bencana alam di mana pun tanpa ada yang bisa menduga. Seperti rezeki, datangnya jadi rezeki dan bencana itu kurang lebih sama,” katanya.
Ia pun mengingatkan bahwa peristiwa bencana alam bisa datang kapan saja. Namun, dengan kolaborasi dan sinergitas untuk saling peduli, semua permasalahan bisa dihadapi bersama.
Ia pun mendoakan tim yang berangkat bisa kembali dalam keadaan sehat. Serta masyarakat yang dibantu juga sehat selamat.
“Kita doakan juga warga yang terdampak tentu akan segera pulih dari kebencanaan, dan mudah-mudahan tidak ada lagi bencana besar yang terjadi di negara kita. Tentunya berada di wilayah ring of fire, tempatnya bencana, tentu kita harus siap siaga,” ujarnya.
Sehingga, lanjutnya, kolaborasi dan kebersamaan jadi kunci sebagai masyarakat. “Hari ini Lumajang terkena bencana, suatu saat daerah lain. Nah, dengan kerja sama dan kolaborasi kunci kita membangun Indonesia semakin kuat,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua PWI Kota Bogor Aritha Surbakti mengatakan, pelepasan Tim Peduli Gunung Semeru diawali dari pengumpulan donasi dan pembentukan sumber daya yang ada, baik untuk penggalangan dana ataupun tim yang berangkat langsung untuk menyalurkan bantuan.
“Orientasi kita di sana bantuan yang disalurkan tidak hanya bantuan darurat tapi kepada pemulihan kita akan membangun MCK dan sarana ibadah musala. Alhamdulillah tidak hanya PWI Peka, tapi dibantu Polmas Bogor Raya, BPBD Pemkot Bogor, dan para donarur lainnya,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Dirut Perumda Tirta Pakuan yang juga Ketua Polmas Bogor Raya Rino Indira Gusniawan mengatakan bahwa ide awal keterlibatan Polmas Bogor Raya adalah berawal dari pengumpulan donasi yang dilakukan anggota Polmas.
“Benar-benar berangkat dari ide kecil teman Polmas yang ngecrek di pinggir jalan, ada seminggu di beberapa titik kita ngumpulin. Akhirnya kita ngobrol sama PWI, kita ngumpul di ruangan saya, tercetuslah ide. Tiba-tiba banyak donartur yang ngasih,” tegasnya.
Kemudian, muncul ide untuk membangunkan MCK di wilayah bencana tersebut. Menurutnya, keberadaan MCK kurang lengkap jika tidak dilengkapi sarana ibadah.
“MCK kalau nggak ada musalanya ya kurang. Kita niatkan lagi, dibuatkan gambarnya untuk bikin musala. Tiba-tiba ada yang ngasih ngebangunin musala, memang semua niat baik itu dimudahkan sama Allah,” katanya.
Nantinya, jelas Rino, Tim Peduli Gunung Semeru ini akan berada di lokasi bencana sekitar satu minggu. Ia berharap pembangunan MCK dan musala ini bisa bermanfaat untuk warga yang menjadi korban bencana.
“Mudah-mudahan dalam waktu satu minggu bisa membangun MCK, bisa membangun musala, kita mempersembahkan dari masyarakat Kota Bogor untuk masyarakat Lumajang,” tuntasnya. (ryn/eka/run)