METROPOLITAN – Universitas Djuanda (Unida) Bogor menggelar Kontes Inovasi Bisnis Nasional 2021/2022 untuk mewadahi kreativitas generasi milenial. Acara ini sekaligus mengembangkan inovasi dan menuangkan ide bisnis. Grand final Kontes Inovasi Bisnis Nasional 2021/2022 yang bertemakan “Menciptakan Inovasi Bisnis Para Generasi Muda dalam Perkembangan di Era New Normal” itu dilangsungkan di aula gedung C Kampus Unida Bogor dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, Sabtu (8/1).
Ketua Pelaksana Kontes Inovasi Bisnis Nasional 2021/2022, Yeni Surachman, menyampaikan, Kontes Inovasi Bisnis Nasional ini dibagi dalam dua tingkat kategori, di antaranya tingkat pelajar SMA dan mahasiswa nasional. Adapun pada babak grand final, terdapat tujuh kelompok di tingkat SMA dan 14 kelompok di tingkat mahasiswa yang telah melalui proses seleksi terlebih dahulu.
“Saya ucapkan terima kasih banyak kepada pimpinan Rektorat Unida Bogor, Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubator Bisnis Unida Bogor, para panelis, panitia, sponsor serta semua pihak lain yang terlibat mendukung dan menyukseskan terlaksananya kegiatan ini. Semoga kegiatan ini bisa lebih memotivasi kita, generasi muda, untuk tidak takut berkarya,” ujarnya.
Wakil Rektor III Unida Bogor, Himmatul Miftah, mengungkapkan, setelah menjadi universitas riset sesuai visi, Unida Bogor memiliki tujuan menjadi entrepreneurial university pada 2035. Hal ini sebagai bentuk implementasi dari upaya mewujudkan tujuan tersebut.Ia berharap para peserta yang mengikuti kontes ini tak berhenti sampai di sini. Namun dapat melangkah lebih jauh mengembangkan jenis produk inovasi, sehingga dapat terkomersialisasi.
“Ini memasuki tahun kedelapan, di mana sebelumnya sempat terhalang pandemi. Tapi tahun ini kita lanjut. Ini tentu menjadi jalan untuk mencapai tujuan menjadi Entrepreneurial University pada 2035 sesuai cita-cita insan akademik Unida Bogor, menggenggam dunia dan meraih akhirat,” tuturnya.
Untuk mencapai hal itu, lanjut dia, maka perlu melakukan inovasi. Salah satunya pada bidang bidang bisnis. Melalui giat ini, diharapkan lahir inovasi baru yang kemudian dapat membawa keberkahan dan kebaikan bagi berbagai pihak. Selain itu, ia menambahkan, semua aktivitas inovasi didahului riset yang kemudian dihilirisasikan. Mengingat hal tersebut, maka perlu ada upaya melindungi inovasi, terlebih dalam hal produk bisnis. Dalam kata lain, inovasi bisnis perlu memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), sehingga secara resmi terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI).
“Di Unida Bogor, kami memiliki unit kerja bernama Sentra Kekayaan Intelektual, di mana ini berkaitan dengan pengurusan perlindungan hak cipta maupun hak kekayaan industri. Ini sangat penting, mengingat banyak kasus yang terjadi terkait HAKI ini. Maka untuk itu, kami siap membantu dan memfasilitasi bagi masyarakat yang ingin meng-HAKI-kan produk inovasinya,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Yayasan Pusat Studi Pengembangan Islam Amaliyah Indonesia (YPSPIAI), Bambang Widjojanto, mengatakan, kegiatan ini merupakan wadah bagi para milenial untuk mengembangkan diri, mengekspresikan pemikiran dan ide kreatif serta inovatif dalam suatu produk bisnis. “Perlu ada hal baru yang dibangun dari pemikiran pemuda guna mempersiapkan diri menjadi pemimpin bangsa yang rahmatan lil’alamin,” katanya.
Ia menuturkan, yang menarik dari kegiatan tersebut adalah semua peserta anak muda. Merekalah para pemuda calon pemimpin masa depan yang akan mejadi bagian penting mewujudkan Indonesia Emas 2045. Tradisi ini harus sampai pada pembentukan karakter, itu menjadi bagian dari tahapan universitas untuk dapat menggenggam dunia meraih akhirat.
“Tak hanya sekarang, tradisi ini sudah menjadi tahun ke-8, maka perlu saya sampaikan bahwa ketika mencari perguruan tinggi terbaik di Bopuncur, datang ke sini, karena riset, inovasi, akan dibantu dan difasilitasi untuk dikembangkan,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang peserta Kontes Inovasi Bisnis dari Universitas Negeri Makassar, Winda, menuturkan, kegiatan ini dapat menjadi pemantik untuk semakin termotivasi menjadi wirausahawan. Banyak masukan dari panelis serta ide-ide dari peserta lain sebagai bahan inspirasi mengembangkan produk sehingga lebih baik. (jp/feb/py)