METROPOLITAN – Ratusan warga sekitar Situ Citongtut di Desa Cicadas, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, turun ke lokasi untuk mengambil ikan yang mengambang akibat tercemar limbah perusahaan. Mereka menangkapnya dengan jaring yang dipasang bambu.
Kejadian pencemaran situ oleh perusahaan itu sudah berjalan satu minggu. Akan tetapi, belum ada perhatian khusus dari pemerintah terkait. Akibatnya, ribuan ikan di Situ Citongtut mengambang dan sebagian sudah ada yang mati. Banyak warga yang datang untuk mengambil ikan yang mabuk itu.
”Ya, saya ke sini untuk mengambil ikan yang mengambang di permukaan air. Daripada sayang mati, lebih baik diambil. Warga juga banyak kok yang datang untuk mengambil ikan di sini. Masing-masing menggunakan alat penangkap ikan,” ucap Daeng kepada Metropolitan, kemarin.
Daeng yang sedang menangkap ikan menggunakan jaring itu memaparkan, kejadian ini sudah lama. Dari kemarin ikan sudah banyak yang mati dan mengambang seperti ini.
”Saya dari kemarin ngambil ikan di sini, tapi kalau kemarin tidak seperti sekarang. Kalau sekarang terlihat puluhan ribu ikan mengambang dan sebagian sudah banyak yang mati. Terlihat airnya juga hitam pekat dengan bau menyengat,” paparnya.
Sementara itu, pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor sudah mendatangi Situ Citongtut untuk mengambil sampel.
Kepala Seksi Penegakan Perundang-undangan (Kasi Gakun) pada DLH Kabupaten Bogor, Dian Heru, menuturkan, Situ Citongtut sudah tercemar kesekian kalinya. Ia sudah melakukan sidak dan memanggil beberapa perusahaan bersama tim dari TNI-Polri. Jika ada perusahaan yang ketahuan membuang limbah dan ada saluran yang tidak semestinya, DLH Kabupaten Bogor akan menutupnya.
”Ini kali kedua saya menjabat Gakun, memang tahun kemarin bersamaan, tepatnya Februari, kejadian seperti ini terulang. Saya juga sudah memanggil beberapa perusahaan di Desa Cicadas bersama kepolisian dan TNI, tapi kenyataannya seperti ini terjadi lagi,” ujar Dian kepada Metropolitan, kemarin.
Selanjutnya, Dyan menyampaikan, pihak DLH tidak mungkin bisa mengawasi setiap saat karena waktu kerja dibatasi. Namun, ia juga sudah meminta bantuan pada pengawas situ dan warga yang memancing. ”Dengan adanya kejadian seperti ini saya sudah mengambil sampel dari situ ini pada tanggal 17 kemarin dan akan diuji. Hasil labnya menunggu 14 hari,” ucapnya. (ags/jis/els/py)