METROPOLITAN – Setiap tahun jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor terus berkurang. Di antaranya seperti yang bertugas di dinas, kecamatan dan kelurahan. Teranyar, jumlah guru yang berstatus ASN pun kian berkurang.
Menyikapi persoalan tersebut, Bupati Bogor, Ade Yasin, meminta agar menambah kuota Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Bogor. Apalagi saat ini hanya ada 15.600 ASN di Kabupaten Bogor yang harus melayani sekitar 5,5 juta penduduk.
“Idealnya, seorang PNS itu melayani 2.000 orang. Tapi di kita masih sangat kurang. Selain jumlah penduduk, kendala lainnya adalah luas wilayah yang begitu besar,” katanya.
Salah satu cara agar pelayanan tetap maksimal di tengah keterbatasan, tambah Ade Yasin, Pemkab Bogor kini tidak akan menunjuk seorang pejabat untuk menduduki posisi yang tidak dikuasai atau tidak sesuai latar belakang pendidikannya.
“Ke depan agar tidak tambah membebani pekerjaan, saya sudah arahkan agar menempatkan ASN sesuai latar belakang pendidikan dan tempat kerja mereka harus dekat dengan rumah,” paparnya.
Sementara itu, untuk tenaga pendidik ASN di Kabupaten Bogor mencapai sekitar 7.000 orang yang harus mengajar di 1.539 SDN dan 110 SMP.
“Dari jumlah guru itu sudah banyak yang memasuki masa pensiun. Makanya kita dibantu dengan guru PPPK,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Juanda Dimansyah.
Sejak 2019 hingga 2021 Pemkab Bogor telah merekrut 2.431 PPPK. Di mana pada 2019 ada 1.112 orang yang diangkat menjadi guru PPPK, lalu pada 2021 ada 1.319 orang. Dengan angka tersebut, Juanda berharap dapat menutupi kekurangan guru yang ada.
“Kalau ngomong ideal ya memang belum ideal. Tapi kita ingin menutupi kebutuhan yang ada dengan guru PPPK. Selain guru PPPK, kita juga masih ada guru honorer lainnya,” ungkapnya. (mam/py)