METROPOLITAN – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, memastikan dua pekerjaan strategis 2021 yang terlambat dan mengalami perpanjangan awal 2022 ini, yakni proyek pembangunan Masjid Agung dan penataan kawasan Suryakencana (Surken), masih berjalan sesuai jadwal.
“Kalau saya kontak dengan PPTK-nya, masih on schedule ya. Masih sesuai jadwal. Nanti kita lihat lagi. Yang jelas masih terus aktivitas, masih terus dikerjakan. Untuk Masjid Agung kan batasnya di 17 Februari, kalau Surken itu pertengahan Maret,” katanya saat ditemui Metropolitan di DPRD Kota Bogor, Rabu (26/1).
Untuk pembangunan Masjid Agung yang dibiayai APBD Kota Bogor sebesar Rp31 miliar, sambung Syarifah, rangka sudah dipasang dan tinggal pemasangan enamel pada kubah masjid sesuai bobot pekerjaan yang dianggarkan 2021. Yang terpenting, suplai enamel dari pabrik tidak terlambat, sehingga progres pemasangannya bisa tepat waktu.
“Itulah kenapa saya waktu itu sempatkan ke pabriknya, minta produksi (enamel, red) dipercepat, pengiriman dipercepat. Karena kalau enamel terpasang, itu sudah selesai untuk pekerjaan 2021. Tahun ini kan didesain lagi untuk eksterior, yakni tutup eksterior sama di dalamnya lantai 2,” ujarnya.
Sementara untuk proyek Surken, tambah Syarifah, pekerjaan secara makro umumnya hampir selesai. Tapi pihaknya harus melihat lagi untuk pengerjaan-pengerjaan detail, seperti penutup drainase, perapian di kanstin dan lain-lain pada proyek dari dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pemerintah pusat sebesar Rp30 miliar.
“Yang sekarang masih dirundingkan itu di Jalan Ranggagading. Kelihatannya dari wilayah sudah ada kesepakatan dengan warga. Terkait waktu pembangunan yang berdampak pada waktu usaha toko sudah ada kesepakatan lah,” tuturnya.
“Kalau terkait keluhan ada tangga yang menutup akses kendaraan di Jalan Ranggagading, itu yang kelihatannya perlu ada perubahan. Cuma saya belum tahu seperti apa. Warga kan inginnya ada separuh untuk bisa kendaraan (motor) lewat. Itu belum tahu hasilnya seperti apa, yang jelas komunikasi terus dibangun,” bebernya.
Hingga pertengahan Januari, progres penataan kawasan Suryakencana diklaim sudah menyentuh 75 persen. Sedangkan progres revitalisasi Masjid Agung disebut sudah menembus 78 persen. Dengan progres tersebut, ia optimis pelaksana bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu perpanjangan.
Sebelumnya, Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Chusnul Rozaqi, mengakui ada beberapa kendala dalam pengerjaan dua megaproyek tersebut. Untuk penataan kawasan Suryakencana misalnya, ada beberapa perubahan desain, sehingga realisasi di lapangan mengalami perubahan.
“Misalnya, awalnya Surken itu meliputi Gang Roda 1 sampai 7. Setelah ada perubahan, yang kena cuma Gang Roda 1 dan 2. Memang setelah dihitung ulang, volume ada perubahan, ada yang tidak bisa dikerjakan, itu yang kita ubah,” ujarnya.
Pelaksanaan penataan kawasan Suryakencana seharusnya berakhir pada 30 Desember 2021. Sedangkan revitalisasi Masjid Agung Kota Bogor berakhir pada 17 Desember 2021. (ryn/eka/py)