METROPOLITAN – Saat maju sebagai gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memiliki slogan Maju Kotanya Bahagia Warganya. Namun target tersebut terganggu sejak Covid-19 melanda Indonesia.
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menyebutkan, tingkat kebahagiaan warga DKI Jakarta terganggu akibat Covid-19. Akibat Covid banyak warga bahkan sampai perawat yang meninggal.
Riza juga menyinggung masalah kebahagiaan warga DKI Jakarta saat ini yang merupakan suatu hal yang sangat sensitif. Hal tersebut dipicu adanya virus corona yang menghantui masyarakat.
”Memang soal kebahagiaan ini sangat sensitif. Tapi sejauh ini di DKI Jakarta kita memang menghadapi tantangan yang luar biasa. Sebab, Covid tahun lalu banyak yang meninggal, termasuk perawat,” kata Riza kepada wartawan di Jakarta, kemarin.
Karena banyak masyarakat yang meninggal akibat Covid, sehingga tingkat kebahagiaan masyarakat pun terganggu.
”Ini menyebabkan kesedihan kita. Kebahagiaan kita terganggu, karena banyak saudara kita yang meninggal karena covid,” jelasnya. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat tetap menjaga kesehatan dan mendoakan masyarakat yang terlebih dulu telah meninggal.
Sekadar diketahui, saat maju sebagai gubernur, Anies membawa slogan ‘Maju Kotanya Bahagia Warganya’. Slogan itu selalu didengungkan ketika kampanye. Namun bukannya menanjak, Indeks Kebahagiaan 2021 yang dipublikasikan BPS berada pada urutan ke-27 dari 34 provinsi di Indeks Kebahagiaan menurut provinsi.
BPS menyatakan bahwa indeks tersebut diukur lewat Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) yang dilaksanakan tiga tahun sekali. Ada tiga dimensi yang diukur dalam SPTK 2021, yakni kepuasan hidup (life satisfaction), perasaan (affect) dan makna hidup (eudaimonia). (idx/tob/suf/py)