METROPOLITAN – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Omicron Kabupaten Bogor gelar rapat koordinasi (rakor) secara virtual bersama Satgas Covid-19 Provinsi Jawa Barat (Jabar), dalam penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi daerah Provinsi Jabar, di Posko Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor (Ruang Rapat III Setda), Senin (7/3).
Sebagai informasi, Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor yang hadir dalam kegiatan rakor virtual yakni, sekda Kabupaten Bogor, kapolres, dandim 0621, aspem kesra, dan kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.
Secara virtual, Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja menyampaikan bahwa akibat pandemi Covid-19 pemulihan ekonomi di Jabar belum merata. Bahkan indeks pemulihan ekonomi Jabar pada Februari 2022 terjadi sedikit penurunan akibat meningkatnya lonjakan kasus Omicron yang mengakibatkan menurunnya produktivitas, dikhawatirkan penurunan pemulihan ekonomi akan berlangsung hingga Maret. Terlebih adanya inflasi harga BBM dan kelangkaan komoditas, sehingga perlu sinergitas dengan seluruh daerah di Jabar dalam pemulihan ekonomi di Jabar.
”Agar seluruh kabupaten/kota di Jabar memperketat protokol kesehatan dan pengawasan pelaksanaannya, jadi kita harus betul-betul disiplin. Optimalkan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi di ruang publik, baik itu hotel, mal, dan lainnya. Lakukan akselerasi percepatan capaian vaksinasi baik dosis dua dan booster,” bebernya.
Selain itu, tambahnya, tiap kabupaten/kota segera lakukan konversi tempat tidur rumah sakit menjadi tempat tidur khusus Covid-19. Lalu memperbanyak tempat isolasi terpadu untuk menampung pasien tanpa gejala dan gejala ringan.
”Kemudian periksa kembali penyebab meninggal dunia pasien Covid-19, serta lakukan updating data pasien sembuh dan meninggal dunia secara rutin, sehingga total kasus aktif akan terpantau secara akurat,” ungkapnya.
Ia menerangkan bahwa perkembangan kasus Covid-19 di Jabar berdasarkan data yang dihimpun, untuk kasus aktif berat berjumlah 150.253. Meski demikian, saat ini kasus aktif relatif menurun sekitar 14,52 persen, untuk tingkat kesembuhan juga meningkat kurang lebih di angka 84,01persen, kemudian untuk tingkat kematian di angka 1,61 persen dan keterisian rumah sakit di Jabar saat ini berada di angka 25,98persen, serta untuk tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan juga terus meningkat.
”Untuk itu, kami minta seluruh kabupaten/kota di Jabar tetap waspada dan berupaya menekan lonjakan kasus. Genjot terus akselerasi capaian vaksinasi. Berdasarkan data per 6 Maret 2022, kecepatan vaksin rata-rata di Jabar ini adalah sekitar 151.286 dosis per hari. Dengan rincian, untuk dosis pertama masyarakat umum telah mencapai 89,78 persen, sedangkan untuk dosis dua masyarakat umum sudah mencapai 70,77 persen, untuk lansia dosis saatu telah mencapai 84 persen, sedangkan untuk dosis dua telah mencapai 63,76 persen. Berikutnya anak anak dosis satu mencapai 90,77 persen, sedangkan dosis dua sebesar 60,73 persen,” terangnya.
Sementara itu, melalui vidcon, Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana mengaku bangga dan menyampaikan terima kasih kepada para wali kota dan bupati se-Jabar, serta tim Dinas Kesehatan Provinsi Jabar yang telah berjibaku, sehingga akselerasi vaksinasi di Jabar, capaian hariannya di atas 150 ribu.
”Dua minggu terakhir ini kita bisa di angka hampir 200.000 lebih, terdiri dari vaksin pertama 140 ribu, vaksin kedua 150 ribu, vaksin ketiga booster sekitar 50 atau 30 ribu. Ini berkat kolaborasi dan kerja keras para bupati dan wali kota bersama-sama dengan kapolres dan dandim yang terus menyinergikan kegiatan akselerasi vaksinasi,” imbuhnya. (*/eka/run)