METROPOLITAN – Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat menyebut, pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022 tahap dua untuk tingkat SMA selesai dilaksanakan. Sayangnya, kuota penerimaan PPDB Jabar disebut belum seimbang lantaran masih ada ribuan bangku yang kosong.
Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi, menjelaskan, berdasarkan hasil evaluasi di tahap dua ini terdapat 153.555 siswa yang berhasil masuk, baik di sekolah swasta maupun negeri. “Kalau kita evaluasi tahap 2 ini, dari 288.092 pendaftar dengan kuota 187 ribuan, yang keterima di PPDB tahap dua ini ada 153.555 siswa,” katanya, kemarin.
Namun dengan adanya jumlah siswa yang keterima tahun ajaran 2022/2023 ini, Dedi menilai masih belum seimbang dengan kuota yang disediakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) pada pelaksanaan PPDB 2022. Dari 187 ribu kuota yang disediakan, hanya terisi 153.555 pendaftar yang diterima. Sehingga masih ada kekosongan bangku sekitar 33 ribuan.
“Itu seharusnya seimbang (antara kuota dengan jumlah yang keterima, red) dan ini menunjukkan masih banyak siswa-siswa di Jabar yang seolah-olah sekolah itu tertuju ke titik-titik tertentu. Maka ini buktinya masih ada kuota yang masih kosong,” ungkapnya.
Selain hal tersebut, Dedi mengungkapkan bahwa pada pelaksanaan PPDB tahun ini, pihaknya telah melakukan inovasi baru yang tergabung dalam Program “Sekolah Swasta Peduli Kaum Dhuafa dan Keluarga Tidak Mampu”. ”Sudah berjalan di Bandung dan Cimahi ada 126 sekolah (swasta, red) dengan kuota 809 orang,” ujarnya.
“Jadi, sekarang ini dengan meningkatnya keluarga tidak mampu karena pandemi Covid-19 selama 2 tahun, maka saya melakukan inovasi bagaimana mengajak yayasan sekolah di swasta agar ikut program tersebut. Kita juga berharap sekolah swasta dapat menyediakan layanan untuk menggratiskan keluarga tidak mampu,” pungkasnya. (jbr/els/py)