adventorial

Pemerintah Kota Probolinggo Belajar Ke RSUD Leuwiliang, Pengelolaan Ipal Canggih Jadi Daya Tarik

Selasa, 26 Oktober 2021 | 16:00 WIB

Pemerintah Kota Probolinggo melakukan studi banding ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang yang berhasil dalam mengoperasikan (Instalasi Pengolahan Air Limbah) teknologi Biofilter. Nantinya, informasi yang didapat mengenai IPAL tersebut akan diterapkan di UOBK RSUD Dokter Mohamad Saleh. DALAM kunjungan yang digelar Senin (25/10) ini, selain jajaran RSUD dr Mohamad Saleh, hadir pula Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin didampingi sekretaris daerah, kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Probolinggo. Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin, mengatakan, studi banding ini bertujuan melihat pengelolaan IPAL yang telah berjalan dengan baik di RSUD Leuwiliang. “Jadi, kami ingin adopsi ke RSUD kami, karena kami ingin masalah IPAL betul-betul yang terbaik yang harus kami lakukan,” ungkapnya. Selain IPAL, pihaknya juga membagi tim untuk belajar bagaimana administrasi, pelayanan dan penunjang di RSUD Leuwiliang. Menurutnya, IPAL merupakan masalah serius khususnya di lingkungan rumah sakit. Untuk itu, perlu perhatian khusus agar tidak menimbulkan dampak lingkungan yang tak diinginkan. Seperti yang dipelajari di RSUD Leuwiliang, dengan menggunakan metode biofilter terkini berhasil mengelola IPAL dengan baik. “Dengan cara baru ini, kami melihat langsung dan ini lebih efektif,” jelasnya. Di tempat yang sama, Plt Direktur RSUD dr Mohamad Saleh Kota Probolinggo, dr Abraar HS Kuddah, mengatakan, rumah sakitnya tengah memasang teknologi IPAL serupa dengan RSUD Leuwiliang. Maksud studi banding ini untuk meyakinkan pihaknya bahwa dengan metode yang sama jauh lebih baik dibandingkan teknologi IPAL konvensional. “IPAL adalah proyek kemanusiaan, karena dampaknya bukan dirasakan saat ini, namun berdampak lima sampai sepuluh tahun ke depan,” tuturnya. Sementara itu, Direktur Utama RSUD Leuwiliang, drg Hesti Iswandari, menyambut baik jajaran Pemkot Probolinggo yang ingin belajar bagaimana pengelolaan IPAL di rumah sakitnya. Pemkot Probolinggo pun mengapresiasi rumah sakitnya bukan hanya mengenai IPAL, tapi juga manajemen administrasi, pelayanan dan penunjang di RSUD Leuwiliang. “Tujuannya untuk melihat IPAL di sini. Setelah ke sini mereka juga menanyakan bagaimana Sim RS, rekam medis, perawatan dan lainnya,” ujar Hesti. Untuk IPAL sendiri, pihaknya mengedepankan efisiensi tanpa harus mempengaruhi sisi keindahan rumah sakit. Bagaimana IPAL ditempatkan di ruang terbuka dan ikan koi yang memiliki sensitivitas tinggi mampu hidup di air hasil IPAL tersebut. “Pada prinsipnya, kami dalam memenuhi sarana dan prasarana tidak sembarangan, seperti IPAL ketika ada teknologi baru dan lebih efisien, kami akan menggunakan itu,” pungkasnya. (adv)

Tags

Terkini

Memahami dan Menumbuhkan Ekonomi Kreatif

Rabu, 28 Desember 2022 | 00:15 WIB