Minggu, 28 Mei 2023

Ternyata Ini Waktu yang Tepat dan Dianjurkan Sikat Gigi Saat Puasa Ramadhan

- Kamis, 23 Maret 2023 | 18:30 WIB
Ilustrasi sikat gigi (Pixabay )
Ilustrasi sikat gigi (Pixabay )

METROPOLITAN.ID - Waktu yang tepat dan dianjurkan sikat gigi saat puasa Ramadhan. Selama ibadah puasa Ramadhan, menjaga kebersihan gigi dan mulut tetap penting dilakukan. 

Apalagi dalam Islam menuntut kebersihan gigi dan mulut umatnya agar bersih dan segar melalui siwak atau pun lainnya, termasuk saat puasa Ramadhan

Hanya saja pada saat puasa Ramadhan, anjuran untuk membersihkan gigi dan mulut termasuk sikat gigi perlu diatur waktunya.

Baca Juga: Jokowi Larang Buka Puasa Bersama Ramadhan 2023, Yusril : Pemerintah Bakal Dituduh Anti Islam

Sebab saat membersihkan gigi dan mulut atau sikat gigi di siang hari perlu dihindari karena menyalahi keutamaan. 

Dikutip dari NU Online, anjuran itu disampaikan oleh Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani dalam Nihayatuz Zain dengan arti sebagai berikut,

“Hal yang makruh dalam puasa ada tiga belas. Salah satunya bersiwak setelah zhuhur".

Baca Juga: Pastikan Kebutuhan Ramadhan di Purwakarta Aman, Bupati Anne Ratna Mustika Gelar Bazar Nasional

Bersiwak atau berkumur termasuk makruh karena pembersihan mulut di saat puasa merupakan tindakan menyalahi yang utama. Utamanya adalah mendiamkan mulut dan aromanya yang kurang sedap apa adanya. Aroma ini yang lebih disukai Allah di hari Kiamat kelak. 

Al-Habib Abdulah bin Husein bin Thahir dalam karyanya Is‘adur Rafiq wa Bughyatut Tashdiq menyebutkan, “Bagi orang berpuasa, makruh bersiwak setelah zhuhur berdasarkan hadits, ‘Perubahan aroma mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah pada hari Kiamat daripada wangi minyak misik". 

Maka, berkumur dan sikat gigi saat puasa Ramadhan mesti diatur.

Baca Juga: Hukum Niat Puasa Sebulan Penuh pada Ramadhan 2023, Ini Penjelasannya

Disarankan, aktivitas membersihkan gigi dan mulut saat puasa Ramadhan tu dilakukan sebelum zhuhur tiba demi mengejar keutamaan ibadah puasa.

Apabila saat sikat gigi tidak ada air yang tertelan, maka puasanya tidak batal. Hal itu, sesuai dengan keterangan Imam Nawawi dalam kitab al-Majmu’ dengan arti sebagai berikut:

Halaman:

Editor: Ryan Muttaqien

Sumber: Suara.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X