Buntut Keputusan FIFA soal Piala Dunia U-20, Akademisi Unida Gus Udin Dukung Konsisten Tegakan Konstitusi

METROPOLITAN.ID - Keputusan FIFA membatalkan Piala Dunia U-20 di Indonesia akibat kisruh penolakan Timnas Israel datang ke Tanah Air mendapat perhatian publik.

Salah satunya Akademisi Universitas Djuanda (Unida) Bogor, Aep Saepudin Muhtar.

Gus Udin, sapaan karibnya, mendukung Indonesia tetap konsisten dalam menegakkan konstitusi.

Baca Juga: Akademisi Unida Gus Udin Ajak Mahasiswa Peduli Kualitas SDM Demi DOB Bogor Barat

Setelah ada keputusan FIFA yang membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia.

"Seharusnya memang demikian (menolak kehadiran Timnas U-20 Israel). Sebab sesuai dengan sikap politik luar negeri kita. Bahwa berdasarkan konstitusi kita diamanatkan untuk menolak segala bentuk penjajahan di atas dunia," kata Gus Udin.

Sebab, sambung dia, Presiden RI Pertama Soekarno juga sempat menolak kesebelasan Israel dengan landasan konstitusional, karena posisi Israel sebagai penjajah.

Baca Juga: ‘Diserang’ Pemain Timnas Gegara Piala Dunia U-20, Ganjar Pranowo : Ini Bukan Kiamat

Presiden Soekarno pernah melarang Timnas Indonesia bertanding melawan Israel pada Kualifikasi Piala Dunia 1958, dan tidak mengundang Timnas Israel pada Asian Games 1962 di Jakarta.

Gus Udin pun membenarkan langkah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster yang tegas menolak kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20.

Dengan alasan menjaga amanat konstitusi dan mendukung sikap politik luar negeri Indonesia terhadap Palestina.

Baca Juga: Nggak Nyangka! Ini Menu Favorit Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika saat Buka Puasa

"Sebagaimana kita tahu saudara-saudara kita di Palestina menjadi korban penjajahan Israel," kata pria yang juga Kandidat Doktor Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta.

Gus Udin memaklumi bahwa keputusan FIFA membuat masyarakat pecinta sepak bola Indonesia, khususnya Timnas Indonesia U-20, merasakan kekecewaan yang mendalam.