METROPOLITAN.ID - Menteri Negara Pembangunan dan Afrika Inggris, Rt Hon Andrew Mitchell MP atau Menteri Mitchell, menetapkan visi baru bagi kepemimpinan Inggris dalam pembangunan internasional untuk meningkatkan kemakmuran global dan mengentaskan kemiskinan.
Dengan membangun kerjasama untuk mempercepat kemajuan menuju Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB.
Menteri Mitchell juga meluncurkan brand Pembangunan Internasional Inggris (UKDEV) baru yang menggarisbawahi komitmen Inggris untuk mengedepankan kemajuan pembangunan, untuk membangun kemakmuran bersama secara luas dan melakukannya melalui beragam kemitraan, Kamis 27 April 2023 lalu.
Baca Juga: Pemkot Bakal Bangun Museum Pajajaran Kota Bogor, DPRD Beri Apresiasi, Asalkan...
Brand ini akan digunakan untuk semua aktivitas Inggris dalam pembangunan internasional, termasuk kerjasama dengan universitas, lembaga ilmiah, LSM dan sukarelawan bersama dengan banyak pelaku sektor swasta.
Pada pidato yang disampaikan di Chatham House, Menteri Mitchell mengusulkan bahwa masa depan pembangunan bergantung pada kami sebagai pihak yang bekerja berdampingan bersama negara-negara lain sebagai mitra, tidak hanya bergantung pada dana bantuan itu sendiri.
“Dengan menggunakan seluruh jejak global Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan, Inggris akan bekerja dengan negara-negara lain untuk mencapai tujuan bersama yang menguntungkan kita semua, seperti keamanan dan pertumbuhan ekonomi melalui kemitraan yang saling menguntungkan, serta menyadari pentingnya mengatasi kemiskinan dan perubahan iklim bersama-sama," kata Menteri Mitchell.
Menyoroti brand baru yang akan digunakan untuk semua kegiatan pembangunan Inggris yang baru, Menteri Mitchell menguraikan bahwa menempatkan kemitraan sebagai pokok yang ditawarkan Inggris menunjukkan bahwa pada intinya, pembangunan internasional bukanlah tentang amal, bantuan, dan ketergantungan.
“Ini tentang mendengarkan mitra kami dan bekerja sama untuk menggapai tujuan bersama kami terutama dalam pertumbuhan berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan, termasuk mitigasi perubahan iklim, reformasi sistem keuangan global, dan pemberdayaan wanita dan anak-anak perempuan," tegas Menteri Mitchell.
Perdana Menteri Rishi Sunak menetapkan tujuh prioritas dalam Integrated Review Refresh 2023 (IRR23) bulan lalu yang menegaskan kembali posisi Inggris dalam mereformasi sistem keuangan global, menjadikan sistem pajak global lebih adil, menyediakan infrastruktur dan investasi yang bersih dan hijau, meningkatkan ketahanan pangan global, mendukung keterbukaan sains, mencegah krisis kesehatan global berikutnya dan menempatkan wanita dan anak-anak perempuan sebagai jantung dari semua pembangunan.
Indonesia adalah mitra penting bagi Inggris di semua bidang tersebut dan lebih dari itu, kemitraan kami mencakup hubungan strategis yang luas, seperti penanganan perubahan iklim, keamanan siber, perdagangan dan investasi hingga kesehatan, pendidikan, dan budaya. Roadmap Kemitraan Inggris-Indonesia yang diluncurkan pada April 2022 menetapkan kerjasama dalam semua hal tersebut untuk mendukung kawasan Indo-Pasifik yang aman, makmur, dan stabil.
Sementara itu, Development Director, Kedutaan Besar Inggris Amanda McLoughlin mengatakan, pidato Menteri Mitchell menetapkan peran kepemimpinan Inggris yang dihidupkan kembali untuk Pembangunan Internasional dan menegaskan kembali komitmen untuk membangun kemitraan jangka panjang dengan Indonesia.
Artikel Terkait
Kenapa ya Nggak Ada Klub Liga Inggris dengan Nama London?
Dua Hari di Jepang, Wali Kota Bogor Bima Arya ‘Jualan’ Durian Rancamaya
Melirik Potensi Kopi Rancamaya, Ikon Baru Kota Bogor
Kabupaten Bogor Diprediksi Bakal Diserbu Warga Eksodus
Halal Bihalal, Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Sampaikan Apresiasi Suksesnya Pengamanan Arus Mudik Lebaran
Pemkot Bakal Bangun Museum Pajajaran Kota Bogor, DPRD Beri Apresiasi, Asalkan...