METROPOLITAN.ID - Seperti yang dilakukan warga di RT 04/02, Desa Cibalung, Ujang. Ia mengaku telah menekuni usaha ini sejak tiga tahun lalu. Dalam sehari, Ujang dibantu sang istri dan buah hati dapat menghasilkan 30 boneka dengan berbagai macam ukuran. “Dalam sehari kita bisa menyelesaikan puluhan boneka dengan berbagai macam jenis dan ukuran,” ujarnya ketika ditemui Metropolitan, kemarin. Dari masing-masing boneka, ia menyetor langsung ke Koperasi Kecamatan Cijeruk untuk didistribusikan kepada pemesan. “Kami biasanya mengerjakan pesanan untuk dikirim jika pengerjaan sudah selesai. Soal waktu pengerjaan, tergantung tingkat kesulitan boneka yang akan dibuat,” tuturnya. Meski sudah bisa menghidupi keluarga, Ujang tetap berharap bantuan pemerintah, baik tingkat desa, kecamatan maupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. “Sebagian perajin boneka sudah mendapatkan mesin jahit, sementara hingga kini belum mendapatkan bantuan mesin untuk mempermudah produksinya,” harapnya. Sementara itu, Ketua Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Desa Cibulang Elah mengatakan, tak hanya boneka, di wilayahnya banyak pula warga yang menggantungkan hidup dari membuat besek ikan. Membuat besek sudah menjadi mata pencarian tetap sebagian besar warga. Bahkan, terkadang mereka tak perlu lagi mencari bambu lantaran sudah disediakan pengepul. “Hasil kerajinan sudah dikirim hingga luar daerah, seperti Jakarta, Tangerang dan Sukabumi,” pungkasnya. (ano/b/suf/py)