Sabtu, 25 Maret 2023

Masa Hanya Gara-Gara Satu Ahok Negara Jadi Gaduh

- Minggu, 5 Februari 2017 | 02:00 WIB

METROPOLITAN - Sektetaris Jendral Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gemasaba), Adan Ma'rifat merasa prihatin dengan kondisi bangsa yang diterpa isu SARA. Ia menyebut, kegaduhan tersebut dimulai dengan ulah Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Bagusnya Ahok itu diproses, dipenjarakan, Masa gara-gara satu orang, gara-gara satu Ahok negara jadi gaduh," jelas Adan Ma'rifat saat dikonfirmasi.

Saat ditanya apakah pihaknya hendak melaporkan apa yang dilakukan Ahok kepada Rais 'Aam PBNU, KH Ma'ruf Amin, Adan menilai pihaknya sedang menunggu arah pimpinan.

"Kalau soal itu (melaporkan Ahok), kita mengikuti arah pimpinan. Kita nanti akan konsolidasi dengan pengurus daerah di Jakarta dan akan membahas soal kegaduhan bangsa, salah satunya ya soal Ahok ini," ungkap Adan.

Seperti diketahui, dalam sidang Selasa lalu, Ahok mempersoalkan kesaksian Ma'ruf yang dianggapnya tidak objektif dan memojokkan dirinya.

Ahok juga menilai Rais Aam PBNU itu memiliki kedekatan dengan salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang merupakan lawan politiknya dalam pilkada 2017.

Tak hanya itu, mantan Bupati Belitung Timur ini beserta tim kuasa hukumnya mengaku memiliki bukti komunikasi antara Ma'ruf dan Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono, pada Oktober lalu. Atas hal ini, ia berencana akan memperkarakan Ma'ruf ke ranah hukum.

Kendati demikian, ‎langkah hukum yang akan ditempuh Ahok kepada Ma'ruf terhenti setelah warga Nahdliyin, Muhammadiyah beserta umat Islam lainnya mengecam perlakuan mantan pendamping Joko Widodo (Jokowi) di Ibu Kota ini.

Akhirnya, Ahok meminta maaf kepada Ma'ruf dan meralat pernyataannya bahwa dirinya tak bermaksud demikian. Ia juga tak bermaksud melaporkan Ma'ruf ke ranah hukum. Namun, permohonan maaf itu belum dilakukannya secara langsung.

SUMBER : Okezone

Editor: admin metro

Tags

Terkini

X