METROPOLITAN – Sebagian besar orang yang telah bekerja selalu ingin menyempatkan waktunya untuk berlibur ke suatu tempat sekadar melepas penat. Padatnya suatu pekerjaan menjadi salah satu alasan seseorang ingin travelling.
Tujuan seseorang berlibur tidak hanya melepas penat, namun ingin memanjakan diri dengan menghirup udara segar di sebuah tempat baru. Berdasarkan riset yang telah dilakukan, berlibur juga menjadi sarana meningkatkan kesehatan seseorang.
Sebuah penelitian yang telah dilakukan di Inggris menunjukkan bahwa 46 persen orang yang ditanyakan perihal pengalaman liburannya mengaku jika mereka merasa lebih tenang setelah berlibur. Sedangkan 42 persen orang merasa lebih bahagia dan 35 persen lainnya menuturkan jika berlibur membuat tingkat stres menurun.
Selain kesehatan mental, ternyata berlibur juga berdampak positif bagi kesehatan fisik seseorang. Seperti terjadinya peningkatan kesehatan pada kulit mereka yang disebabkan kadar hormon stres kortisol yang menurun selama liburan.
Efek dari masa liburan akan bertahan selama tiga minggu atau bahkan sampai tiga bulan. Menurut psikolog, dr Linda Papadopoulos mengatakan bahwa manfaat kesehatan yang diperoleh dari hasil liburan dapat dikaitkan dengan kombinasi faktor pendukung. ”Salah satu hal terbaik saat liburan adalah seseorang tidak akan khawatir mengenai tuntutan pekerjaan dan bisa mendapatkan sebuah pengalaman baru yang menyenangkan,” tutur dr Papadopoulos.
Ia juga menyebutkan persentase masing-masing manfaat kesehatan yang bisa diperoleh seseorang saat travelling. ”Paparan sinar matahari yang cukup juga diyakini dapat meningkatkan penyaluran hormon serotonin ke otak yang berhubungan dengan meningkatkannya suasana hati dan membantu seseorang merasa tenang dan tetap fokus,” tambah psikolog yang meneliti tentang masalah ini.
(net/mam/dit)