Wakil Bupati Sukabumi H Adjo Sardjono membuka seminar ‘Revitalisasi Kesadaran Mahasiswa dalam Berpolitik’ sekaligus menyaksikan pelantikan Pengurus Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan STISIP Widyapuri Mandiri, kemarin. Dalam sambutannya, Adjo mengatakan bahwa gerakan sosial dan politik mahasiswa saat ini agak meyimpang dan perlu perubahan. Hal itu dilakukan agar gerakan mahasiswa berjalan semestinya, bukan ditunggangi orang-orang yang ingin merusak stabilitas bangsa dan negara.
ADJO menyatakan, revitalisasi berarti proses, cara dan perbuatan menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya kurang terberdaya. Sehingga, revitalisasi menjadikan sesuatu atau perbuatan menjadi sangat penting. Selain itu, revitalisasi bisa diartikan pula proses, cara serta perbuatan untuk menghidupkan dan menggiatkan kembali berbagai program kegiatan atau membangkitkan kembali vitalitas.
Ia melanjutkan, mahasiswa harus memperhatikan hal aktual dan kontekstual sesuai perkembangan sosiokultural kehidupan masyarakat Indonesia. Kontekstualisasi gerakan mahasiswa sangat penting dilakukan sebagai konsekuensi logis terhadap perkembangan zaman yang menuntut perubahan dalam berbagai aspek, baik aspek sosial, ekonomi maupun politik. “Dalam hal inilah mahasiswa harus memiliki kepekaan terhadap dinamika perubahan kehidupan sosial bangsa ini,” ujarnya.
Ia menambahkan, revitalisasi gerakan mahasiswa harus dilakukan. Sebab, hal itu menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam melakukan perubahan. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka tindakan yang harus diambil mahasiswa adalah membangun kesadaran bahwa perubahan tidak bisa dilakukan hanya dengan mengkritisi sebagai kebijakan publik dan politik yang dikeluarkan pemerintah pusat maupun daerah. “Tetapi perubahan dapat dilakukan dengan cara menciptakan konseptualisasi teoritis baru guna menyelesaikan berbagai persoalan sosial yang sedang dihadapi masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Ketua STISIP Widyapuri Mandiri H Pepep Sulaeman dalam sambutannya mengatakan, politik kampus adalah manifestasi dari gerakan mahasiswa sebagai tempat lahirnya generasi intelektual masa depan yang berpengaruh besar terhadap pembangunan manusia yang berkualitas dan kompeten di bidangnya. Karenanya, mahasiswa harus memiliki segudang ide dan gagasan segar dalam menyikapi persoalan yang dihadapi masyarakat saat ini. “Sehingga perlu ada saluran untuk mengaktualisasikan diri dengan hidup penuh kepedulian, keprihatinan dan gagasan,” paparnya. Hadir pada kesempatan tersebut civitas akademika STISIP Widyapuri Mandiri, narasumber dan tamu undangan lainnya.
(hm/hp/ram/run)